Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjaket Loreng, Residivis Jarah Rumah Kosong

Kompas.com - 12/01/2016, 00:45 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Petugas Polsek Ambarawa meringkus seorang tentara gadungan. Pria itu memasuki rumah seorang warga dan mengambil tas berisi uang, perhiasan, dan beberapa buku tabungan.

Pelaku diketahui bernama Budiyanto (47), warga Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Belakangan diketahui, ia seorang residivis yang baru keluar dari penjara dua bulan lalu.

Kapolsek Ambarawa, AKP Muladi mengatakan, tindak pidana pencurian Budiyanto ini terjadi pada Jumat (8/1/2016) pukul 06.00 WIB, tepatnya di sekitar Warung Lanang, Ambarawa.

Terungkapnya kasus ini bermula dari informasi warga yang melihat pelaku keluar dari sebuah rumah di Lodoyong, Ambarawa, dengan membawa tas jinjing warna merah.

Namun warga tersebut tidak berani menegur, karena pria mengenakan jaket loreng TNI AD.

Saat bersamaan, ada anggota Polsek Ambarawa yang sedang berpatroli. Kepada petugas tersebut, warga mengadukan kejadian yang dilihatnya.

Setelah diburu, pria tersebut terlihat berhenti untuk memeriksa tas jinjing hasil curiannya.

"Saksi yang diminta petugas ikut membuntuti juga takut saat diajak mendekat kearah pelaku. Namun saat anggota kami yakin pelaku bukan anggota TNI AD, pelaku langsung diringkus saat itu juga," kata Mulyadi, Senin (11/1/2016).

Dalam pemerikasaan selanjutnya, diketahui bahwa pelaku sempat menguras uang tunai Rp 290.000 dari dompet yang ada di dalam tas jinjing tersebut dan sebuah kalung emas seberat 10 gram, saat berada di Jalan Narjo Admajan, Ambarawa.

Sedangkan di dalam tas jinjing merek Vielin tersebut, juga terdapat perhiasan berupa kalung emas seberat 10 gram, empat buku tabungan dan sejumlah surat penting milik korban.

"Sebelumnya dia dipenjara empat bulan kasus pencurian di Temanggung. Setelah bebas dua bulan lalu, sudah tiga kali dia mencuri. Dua kali di Ambarawa dan satu kali di Bandungan," jelasnya.

Kepada polisi pelaku Budiyanto mengaku sejumlah atribut militer yang dikenakannya tidak untuk mengaku- ngaku sebagai anggota TNI AD. 

"Orang akan sungkan untuk menegur karena mengira dia anggota TNI AD. Sehingga pelaku leluasa melakukan aksinya. Kebetulan sasaran yang ia incar adalah rumah yang kosong di pagi hari,” tambah Mulyadi.

Sementara itu, Budiyanto mengakui, atribut militer tersebut dibelinya seharga Rp 200.000 dari seseorang di Salatiga. Masing- masing jaket loreng dibeli seharga Rp 125.000 dan hlem seharga Rp 75.000.

"Bukan untuk menakut-nakuti pak, saya beli jaket doreng tersebut biar tidak kedinginan," kata Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com