Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Abu Bromo Meluas, Warga Diimbau Pakai Masker

Kompas.com - 28/12/2015, 18:21 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Erupsi masih terjadi di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Erupsi itu mengeluarkan material berbahaya.

Sejak tiga hari ini, abu vulkanik mengarah ke timur laut dan utara. Guyuran abu juga terus meluas, bahkan hingga ke ibu kota Kabupaten Probolinggo, yakni Kraksaan.

Tak hanya wilayah Kabupaten Probolinggo, wilayah Kota Probolinggo juga tak luput dari siraman abu vulkanik. Tak heran banyak warga di jalan dan teras rumah yang mengenakan masker.

Intensitas hujan abu yang sangat tinggi membuat 29 kelurahan di lima wilayah kecamatan Kota Probolinggo terkena guyuran abu vulkanik Gunung Bromo.

Beruntung, hujan abu berintensitas kecil sehingga tidak mengganggu aktivitas warga. Abu halus terlihat jelas di teras rumah warga dan tempat ibadah yang mengotori tempat tersebut.

Meski demikian, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo mengimbau agar warga untuk menggunakan masker dan kacamata jika keluar rumah.

Rahman (45), warga Jalan Cokroaminoto di Kota Probolinggo, menyebutkan bahwa teras rumahnya terus diselimuti abu vulkanik dari pagi hingga malam.

"Sudah dipel berulang kali, tetapi sebentar saja, abu sudah penuh di lantai teras," kata dia, Senin (28/12/2015).

Abu vulkanik itu menimbulkan sesak napas sehingga dia mengaku menggunakan masker meski saat di dalam rumah.

"Semoga erupsi Bromo segera selesai karena tidak terjadi (letusan) saja, tebaran abunya sudah sangat mengganggu," tutur Rahman.

Sementara itu, Ahmad, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, mengatakan bahwa abu vulkanik itu juga mengganggu aktivitas warga, termasuk di dalam rumah.

"Saya di teras rumah saja pakai masker, pilek kena abu vulkanik," ujarnya, Senin.

Menurut Nirmaya (37), salah satu perawat kesehatan di pos kesehatan Desa Ngadirejo, sejak erupsi Gunung Bromo dan berstatus siaga, abu sudah mulai menyebar luas ke Probolinggo.

Kesehatan warga terganggu penyakit seperti ISPA dan mata. Debu juga mengakibatkan warga mengalami gatal-gatal pada kulit.

"Abu sudah mulai mengganggu pernapasan. Abu juga berbahaya jika masuk ke mata dan abu juga menyebabkan gatal-gatal kulit terhadap warga yang terdampak abu," kata Nirmaya, saat ditemui di pos kesehatan Desa Ngadirejo.

Hasil pantauan pos pantau PVMBG Gunung Bromo, Minggu (27/12/2015), secara visual cuaca cerah, angin tenang, suhu 12 derajat celsius. Asap kelabu tampak jelas terlihat tebal.

Tinggi asap berkisar 1.200 meter dari puncak atau 3.529 mdpl ke utara timur laut.

Kemudian, gempa tremor amax 4-37 mm dominan 10 mm dan gemuruh dari kawah dengan hujan abu tipis-sedang.

Hingga kini, status Gunung Bromo siaga. Warga pun dilarang mendekat dengan jarak aman 2,5 hingga 3 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com