Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanya soal Razia, Anggota Dewan Ini Mengaku Ditendang Polisi

Kompas.com - 25/12/2015, 22:27 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Anggota DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Benyamin Moses Mandala, mengaku dicaci maki dan ditendang oleh anggota Kepolisian Resor Kupang Kota saat hendak menanyakan aksi razia polisi terhadap pelaku perusakan dan pembakaran Pos Polisi Oesapa.

Benyamin Moses Mandala mengatakan kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Jumat (25/12/2015) bahwa ia diperlakukan kasar oleh polisi pada Jumat dini hari tadi sekitar pukul 03.00 Wita. 

Saat itu, Benyamin melihat polisi sedang mengejar para pemuda di sekitar rumahnya. Dia pun keluar dan bertanya kepada polisi mengenai hal yang sedang terjadi karena sebagian besar pemuda yang dikejar ini adalah keponakannya.

"Polisi bukannya menjelaskan, melainkan mengatakan, 'Bapak awas dan jangan berada di sini'," ujar Benyamin menirukan ucapan salah seorang polisi.

Kepada polisi itu, Benyamin kemudian memberitahukan bahwa dirinya adalah anggota DPR. Namun, salah seorang polisi malah memaki Benyamin dan mengucapkan kata-kata kotor sambil menendang paha kiri wakil rakyat itu.

Kendati ditendang, Benyamin tidak bereaksi. Beberapa anggota polisi yang didampingi Kapolsek Kelapa Lima membawanya masuk ke rumah.

Akibat ditendang, bagian paha kiri Mandala memar sehingga mengganggu aktivitas perayaan Natal di gereja dan di rumah.

Benyamin menilai, tindakan polisi itu terlalu berlebihan karena para pemuda yang dirazia itu hanya duduk nongkrong di depan ruko tanpa mengganggu aktivitas warga ataupun kegiatan lainnya.

Maka dari itu, kata dia, karena menganggap mereka tidak bersalah, para pemuda itu bereaksi dan menyerang serta membakar kantor polisi. Atas kejadian itu, Benyamin masih berkonsultasi dengan pimpinan DPRD Kota Kupang dan partainya, Gerindra, dalam menentukan sikap.

Terkait hal itu, Kapolres Kupang Kota AKBP Budi Hermawan mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, suasana gelap sehingga anggotanya tidak mengetahui ada anggota Dewan di lokasi kejadian.

"Tadi saya sudah bertemu anggota DPRD tersebut, dan kami sudah membicarakan dengan baik, dan sudah tidak ada masalah lagi," kata Hermawan singkat.

Diberitakan sebelumnya, pos polisi di pertigaan lampu lalu lintas Jalan Timor Raya, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibakar massa, Jumat (25/12/2015) dini hari.

Aksi pembakaran itu dipicu oleh razia yang dilakukan aparat dari Kepolisian Resor Kupang Kota terhadap sejumlah pemuda yang menggelar pesta minuman keras di pinggir jalan di Kelurahan Oesapa.

Puluhan pemuda yang bermukim tak jauh dari lokasi pos pun menjadi sasaran kemarahan polisi. Mereka dianiaya hingga babak belur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com