Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Reaksi Bocah Saat Sunatan Massal

Kompas.com - 24/12/2015, 13:53 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Faizal Nurcahyadi (12), bocah kelas enam SDN 1 Genuk, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, mengernyitkan hidung sembari meringis menahan sakit.

Seorang dokter dibantu dua orang paramedis tengah berjibaku memotong ujung kemaluan anak kedua dari Budi Yulianti (45) warga Karangwetan, Kelurahan Genuk.

Faizal adalah satu dari 58 anak laki-laki yang mengikuti "Khitanan Anak Sholeh" yang digelar di aula Masjid Agung Al Mabrur, Ungaran, Kamis (24/12/2015) siang.

"Sakit sedikit, tapi tidak nangis," kata Adi.

Tak sedikit dari puluhan bocah itu menangis dan meronta saat akan disunat. Bahkan dari 58 anak yang terdaftar di panitia, ada enam anak yang tidak datang.

"Padahal kemarin kita tanyakan sudah siap. Mungkin anaknya takut," kata Ketua Takmir Masjid Agung Al Mabrur, Kholiq Rifai.

Kegiatan "Khitanan Anak Sholeh" tersebut digelar dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi.

Anak-anak yang mengikuti sunatan massal tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu dan anak-anak yatim piatu, yang ada di Ungaran Barat dan Ungaran Timur.

Menurut Kholiq, Masjid selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga harus memberikan kemaslahatan bagi umatnya.

Sehingga, dia dan pengurus berusaha membuat sejumlah kegiatan amal atau sosial, seperti menyantuni anak yatim dan sunatan massal.

"Insya Allah kegiatan ini akan rutin digelar karena memang sangat dibutuhkan," jelasnya.

Sunatan massal tersebut terselenggara atas kerja sama Takmir dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Semarang, BAZIS serta sejumlah rumah sakit.

Sedikitnya ada delapan dokter utama dan tiga dokter cadangan serta delapan paramedis yang bertugas menangani sunatan massal tersebut dengan mengunakan metode manual maupun metode laser.

"Kita dibantu tenaga medis dari RSUD Ungaran dan RS Ken Saras," ujarnya.

Kholiq menambahan, dalam Sunatan massal ini seluruh peserta mendapatkan fasilitas sarung, baju, peci serta handuk.

Sunatan massal ini rencananya akan menjadi agenda tahunan Takmir Masjid Agung Almabrur untuk meringankan masyarakat kurang mampu di Kabupaten Semarang yang tidak memiliki biaya untuk menyunatkan anaknya.

Penjabat Bupati Semarang Sujarwanto Dwiatmoko dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia yang telah menyeleggarakan sunatan massal tersebut karena merupakan wujud nyata untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

"Selain untuk meringankan beban orangtua, sunat juga merupakan kewajiban bagi setiap laki-laki muslim. Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi pesertanya dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya," kata Jarwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com