Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Setengah Tiang di Upacara HUT Ke-50 Akademi TNI

Kompas.com - 22/12/2015, 14:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Akademi TNI, Selasa (22/12/2015), masih diselimuti duka atas tragedi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Yogyakarta.

Bendera merah-putih dikibarkan setengah tiang. Upacara yang digelar di Lapangan Pancasila Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang itu berlangsung singkat dan sederhana.

"Kami masih berkabung atas tragedi jatuhnya pesawat tempur latih di Yogyakarta, sehingga bendera dikibarkan setengah tiang," ujar Letkol Infanteri Widiyoso, Kepala Penerangan dan Humas Akademi TNI, seusai upacara, Selasa (22/12/2015).

Seperti diberitakan, pesawat tempur T-50i mengalami kecelakaan saat melakukan akrobatik dalam acara Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisucipto Yogyakarta, Minggu (20/12/2015). Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang pilot TNI AU gugur.

Upacara di Magelang merupakan salah satu rangkaian peringatan HUT emas Akademi TNI. Adapun kegiatan lainnya, seperti ziarah ke makam Jenderal Gatot Soebroto di Kabupaten Ungaran, donor darah, menyantuni anak yatim-piatu, membesuk anggora organik yang sedang sakit, lomba PBB antar satker, dan sebagainya.

"Sebagian besar kegiatan dilaksanakan di Jakarta," ucap Widyoso.

Widiyoso menjelaskan, upacara dengan inspektur Danjen Akademi TNI Mayjen TNI Bayu Purwiyono ini diikuti oleh 501 peserta tingkat I meliputi Akademi TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara serta organik.

Sementara itu, dalam amanat yang dibacakan Danjen Akademi TNI Mayjen TNI Bayu Purwiyono, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo mengatakan, HUT ke-50 Akademi TNI menjadi momentum ungkapan rasa syukur sekaligus evaluasi, pengkajian dan perbaikan guna membenahi hal-hal yang masih kurang.

Gatot menilai, perjalanan selama setengah abad Akademi TBI telah banyak mengalami perubahan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengharuh situasi politik bangsa Indonesia.

"Akademi TNI harus melakukan kajian secara terus menerus sehingga mampu melahirkan perwira-perwira yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan," ungkap Gatot.

Gatot juga mengingatkan, selain penguasaan ilmu pengetahuan dan taktik keprajuritan, seluruh prajurit TNI harus memiliki karakter, jiwa korsa, militansi dan semangat juang yang tinggi.

"Kita memerlukan soliditas dan solidaritas yang tinggi di tubuh TNI dan kita harus menghindari perpecahan di antara prajurit TNI dan Polri," tandasnya.

Gatot menambahkan, di era modern ini, Akademi TNI pun harus memahami akan pentingnya integrasi budaya, baik terkait integrasi budaya TNI maupun integrasi budaya yang mencakup berbagai transformasi nilai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com