Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Dikira Cacingan, Dua Bocah Penderita Gizi Buruk Dirawat Intensif

Kompas.com - 29/11/2015, 12:07 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Dua bocah penderita gizi buruk yang dilarikan petugas puskesmas ke RS Umum Daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kini dirawat intensif petugas kesehatan.

Satu bocah yang semula diduga cacingan karena perutnya membesar dan badannya hanya tulang berbalut kulit belakangan didiagnosa menderita gizi buruk oleh dua dokter ahli yang menanganinya.

Kedua bocah ini mengalami kekurangan kalori dan protein hingga perkembangan fisiknya tidak normal.

Marni (13), asal Kecamatan Campagian, Polewali Mandar, didiagnosa menderita gizi buruk akut. Berat badan marni tak lebih dari 16 kilogram, tak sebanding dengan usianya.

Marni diketahui mengalami kekurangan protein dan kalori akibat nutrisi makan yang dikonsumsi selama ini tidak memenuhi standar gizi yang layak untuk membantu perkembangan fisiknya secara normal.

Begitu pula kondisi Rini (9) yang juga mengalami gizi buruk akut. Dokter Spesialis Gizi Habib menjelaskan, kondisi bocah yang mengalami gizi buruk akut ini terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

“Keduanya harus dirawat intensif dan diberi asupan gizi secara bertahap dalam jangka waktu yang lama untuk memulihkan kondisi kesehatannya dan ini memerlukan kesabaran,” ujar Habib.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Dokter Boko menyebutkan, Marni dan Rini tidak tumbuh normal karena kekurangan nutrisi dan protein sejak kecil.

“Bocah ini menderita kekuangan nutrisi dan protein hingga menderita marasmus warsiorkor. ujar Boko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com