Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Ajak Indonesia Kampanyekan Hari Tsunami Internasional

Kompas.com - 25/11/2015, 22:12 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Liga Parlemen Indonesia-Jepang mengusulkan agar dunia menetapkan hari Tsunami Internasional pada 5 November.

Hal ini dikatakan Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Toshihiro Nikai saat melakukan kunjungan ke Banda Aceh, Rabu (25/11/2015).

Nikai mengatakan, gempa bumi dan tsunami kini menjadi bencana teratas yang mesti diwaspadai penduduk dunia.

Bencana tsunami terbesar dalam seratus tahun terakhir terjadi di Indonesia di Provinsi Aceh pada 2004 sebelum disusul bencana di Jepang pada 2011.

Kedua bencana dahsyat itu berdampak kerusakan hebat dan korban jiwa yang sangat banya. 

Itulah yang menjadi alasan mengapa Liga Parlemen Indonesia-Jepang mengusulkan untuk menetapkan hari Tsunami Internasional.

“Saat Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berkunjung ke Jepang, saya juga sudah menyampaikan hal ini dan kedua tokoh ini, dan mereka sangat setuju," kata Toshihiro.

"Jadi saya tambah bersemangat untuk mengajukannya ke forum internasional dan kongres PBB pekan depan,” tambah Toshihiro.

Toshihiro menambahkan, Jepang dan Indonesia sama-sama pernah mengalami bencana gempa yang disusul tsunami sehingga menewaskan ratusan ribu orang.

Maka, perlu adanya peringatan secara internasional terhadap bencana besar tersebut.

“Kami sangat senang Indonesia mendukung usulan tanggal peringatan ini, dan selain itu sudah ada 135 negara lainnya yang juga menyatakan mendukung, dan ini akan disampaikan pada Kongres PBB nanti di New York, Amerika Serikat,” katanya.

Penetapan tanggal 5 November, tambah Nikai, didadari kisah heroik seorang manusia raksasa yang menyelamatkan warga di sebuah desa di Jepang dari gelombang tsunami, pada 165 tahun yang lalu.

Dan kisah tersebut kini diabadikan dalam undang-undang di Jepang sebagai program mitigasi bencana untuk warga Jepang.

Di Banda Aceh, Toshihiro Nikai mengunjungi kuburan massal korban tsunami di Siron, Kabupaten Aceh Besar.

Di sana, rombongan berdoa bersama dan menempatkan karangan bunga. Rombongan disambut Kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Aceh, Reza Fahlevi dan pejabat Pemprov Aceh.

"Ini satu dari 12 lokasi kuburan massal di Banda Aceh, 46.000 lebih korban tsunami dikubur di sini," ujar Kadis Disbudpar Aceh, Reza Fahlevi.

Selain itu rombongan juga mengunjungi situs-situs peringatan bencana tsunami di Banda Aceh termasuk Museum Tsunami Aceh dan situs Kapal PLTD Apung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com