Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kota Bandung Sebenarnya Belum Layak Dapat Adipura"

Kompas.com - 23/11/2015, 15:30 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Penantian panjang Kota Bandung selama 17 tahun untuk meraih penghargaan Adipura akhirnya berbuah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara resmi mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu, Senin (23/11/2015) malam.

Namun, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Dadan Ramdan Harja menilai, Kota Bandung belum layak mendapat penghargaan tersebut.

Dadan berpendapat, persoalan tata kelola lingkungan dan masalah sampah masih belum bisa terselesaikan secara merata dan menyeluruh.

"Kalau dalam skala kota belum layak, mungkin saja Kementerian Lingkungan Hidup menilai di pusat kota dan menilai dari aspek kebersihan saja. Kan itu hanya terkonsentrasi di pusat kota," tutur Dadan saat dihubungi Kompas.com, siang tadi.

Dia mengungkapkan, ada tiga aspek sebagai poin penilaian Adipura, antara lain, pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran air, dan pengendalian pencemaran udara.

"Wilayah batas kota belum terlihat ada pembenahan. Jadi, jangan berbangga dulu, lebih baik mendapat apresiasi dari masyarakat," ucap Dadan.

Dia menilai, program penataan kota dan lingkungan berbasis inovasi, regulasi, dan kolaborasi yang dilakukan Pemkot Bandung masih sebatas seremonial saja.

"Pada praktik di lapangan ternyata tidak konsisten," kata dia.

Dadan juga menyoroti soal janji Ridwan Kamil yang bakal menambah ruang terbuka hijau (RTH) sebanyak dua persen tiap tahunnya.

"Kondisinya, saat ini, progres penambahan RTH hanya 0,34 persen itu pun jika digabungkan dengan swasta. Penataan taman kan bukan berarti penambahan RTH," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com