Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Ayam Bekisar Berebut Piala Dirjen Kementerian

Kompas.com - 16/11/2015, 12:57 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kokok ayam bekisar ramai terdengar, Minggu (15/11/2015) pagi.

Pagi itu, puluhan ayam bekisar dari penjuru Indonesia dikumpulkan di Lapangan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang untuk mengikuti ajang prestisius bertajuk Lomba Kontes Ayam Bekisar Nasional 2015 berhadiah Piala Dirjen Kementan RI.

Di salah satu sudut lapangan, seorang pria bertubuh gemuk ditemani wanita berhijab dan satu anak kecil berusia kira-kira 12 tahun sedang sibuk menyiapkan ayam bekisar yang akan diikutkan dalam perlombaan tersebut.

Ternyata, keluarga asal Temanggung, Jawa Tengah, itu sengaja jauh-jauh datang ke Bogor untuk ikut kontes ayam bekisar.

H Taufik namanya. Baginya, sudah biasa jika ada kontes ayam bekisar dimana pun dirinya selalu membawa keluarganya untuk ikut.

Dengan logatnya yang khas, Taufik menjelaskan, sudah lebih dari 10 kali ia ikut ajang serupa. Bahkan, selama 10 kali berturut-turut ikut perlombaan, ayam bekisar miliknya menjadi juara.

"Sejak tahun 1995 saya menekuni hobi ini. Ayam bekisar itu unik, beda dengan ayam jenis lainnya," ucap Taufik.

Dia menambahkan, ada tingkat kepuasan tersendiri dalam menekuni hobinya tersebut. Kepuasan itu bisa terbayar ketika ayam yang dikonteskan dilombakan dan menang.

Bicara soal perawatan ayam bekisar, dia mengatakan tak repot. Cukup dengan dijemur dan diberi makan yang teratur.

"Merawat ayam jangan maunya kita, tapi kita harus tahu maunya ayam. Ada ayam yang cocoknya dikasih beras merah, ada yang cocok dikasih jagung, atau dikombinasikan," katanya.

Asli Indonesia

Ayam bekisar adalah ayam asli Indonesia, warisan leluhur yang dimanfaatkan untuk tujuan kontes seni suara berasal dari Kangean, Madura.

Ayam bekisar merupakan hasil persilangan antara ayam hutan hijau jantan (Gallus varius) dengan ayam kampung betina (Gallus gallus domesticus).

Ketua Panitia Lomba Ayam Bekisar Maria Ulfah mengatakan, sejarah telah mencatat kontes bekisar merupakan tradisi turun-temurun yang melestarikan seni budaya dan kearifan tradisional masyarakat. Jika dibandingkan dengan ayam asli Indonesia yang lain, lanjut Maria, perkembangan ayam bekisar lebih lambat.

"Terbatasnya kegiatan pengenalan ayam bekisar kepada masyarakat diduga menjadi salah satu penyebab menurunnya minat terhadap ayam bekisar," tutur Maria.

Untuk menumbuhkan minat itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB bekerjasama dengan Keluarga Penggemar Bekisar Indonesia (KEMARI) menyelenggarakan Kontes Bekisar Nasional 2015 yang berlanggsung di Lapangan IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu (15/11/2015).

"Dengan adanya kontes ini, kami berharap minat masyarakat dapat tumbuh dan bisa melestarikan tradisi warisan leluhur, seni budaya, dan melestarikan ayam bekisar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com