Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumbang Samurai Khas Jepang Hidup Juga di Hutan Gunung Tidar?

Kompas.com - 11/11/2015, 14:31 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kumbang Samurai (Samurai Beetle) diyakini dapat ditemukan di kawasan hutan Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Jenis serangga ini cukup populer sebagai kumbang khas Jepang dan biasa ditemukan di negara tersebut.

Kumbang berukuran kecil ini tergolong unik. Memiliki sayap berwarna kuning dengan bercak atau garis berwarna hitam di permukaan sayap dan punggungya.

Jika kedua sayap itu merapat ke dalam, lalu menyatu dengan punggungya maka akan membentuk dua mata, mulut, dan hidung manusia. Mirip dengan wajah manusia atau topeng.

Serangga berbau menyengat ini pertama kali ditemukan oleh Widodo, Kepala UPT Gunung Tidar Kota Magelang beberapa waktu lalu.

Kepada Kompas.com, Widodo menceritakan, saat itu dia sedang menanam pohon di kawasan selatan hutan Gunung Tidar.

Tiba-tiba matanya takjub tertuju pada sebuah benda mungil berwarna kuning mencolok menempel di atas daun kopi.

"Saya perhatikan benar-benar benda itu, ternyata kumbang, tapi bentuknya mirip topeng wajah manusia," kata Widodo, Rabu (11/11/2015).

Beruntung kumbang itu tidak langsung terbang, sejurus kemudian Widodo mengabadikan kumbang itu dengan kamera ponselnya.

"Saya simpan fotonya, lalu saya kirimkan ke grup teman-teman lewat aplikasi whatsapp," kata dia.

"Ada teman yang pernah tinggal di Jepang mengatakan kalau kumbang itu kumbang samurai yang mirip gambar wajah seorang samurai, lengkap dengan gaya rambut tradisionalnya yang khas negeri sakura itu," kata Widodo.

Usai memotret penemuan hewan langka dan unik itu, Widodo tak berpikiran untuk menangkap dan memasukannya ke dalam toples.

Ia memilih membiarkan hewan itu berkembang biak di kawasan hutan lindung Gunung Tidar.

”Kalau asal usulnya saya kurang begitu paham. Tapi kemungkinan karena ada tanaman kopi, sehingga banyak kumbang yang hidup di Gunung Tidar,” tuturnya.

Ia juga menyakini ada masih banyak spesies unik yang mungkin hidup di gunung yang dikenal sebagai pakuning tanah Jawa (tengah-tengahnya Pulau Jawa).

”Sampai saat ini kami belum temukan lagi kumbang itu, saya yakin ada banyak kumbang serupa. Mungkin karena tubuhnya kecil jadi sulit ditemukan," tutur dia.

Saat ini, di kawasan gunung setinggi 850 meter dari permukaan laut (mdpl) itu telah ditanami sebanyak 600 pohon kopi.

Rencana dalam waktu dekat juga akan ditanami tanaman anggrek vanda tricolor yang menjadi tanaman khas Kota Magelang.

"Kami juga akan menanam tanaman buah-buahan yang bisa menjadi sumber makanan bagi kera-kera. Lalu rencana penangkaran kijang juga ada, tapi masih kami kaji," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com