Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Meninggal Terdata di DPT

Kompas.com - 04/11/2015, 15:27 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kediri melontarkan protes kepada penyelenggara Pilkada setempat. Pasalnya, ada 489 orang yang telah meninggal, namun masih masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

DPT itu telah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri pada 2 Oktober lalu untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Pelaksanaan pemilihan itu akan bersamaan dengan pilkada serentak nasional pada 9 Desember 2015 nanti.

"(Data DPT dari orang) Yang mati harus dihapus dan data yang salah harus diperbaiki," ujar Nasrul Rohmansyah, anggota Panwaslih Kabupaten Kediri, Rabu (4/11/2015).

Jumlah DPT Kabupaten Kediri ditetapkan sebanyak 1,207,704 pemilih yang tersebar di 26 Kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 344.

Para pemilih itu akan terbagi dalam 2.830 tempat pemungutan suara. Selain soal mayat yang terdaftar, Panwaslih juga menemukan beberapa masalah lainnya dalam DPT itu.

Misalnya tentang adanya nomor kependudukan yang ganda, NIK invalid, ganda identik, pemilih fiktif, maupun adanya TNI/Polri yang tercatat.

Total jumlah DPT yang bermasalah itu mencapai 102,212 pemilih. Panwaslih sejak 16 Oktober lalu telah merekomendasikan kepada KPUD agar memperbaikinya karena hubungannya dengan ketepatan kebutuhan logistik pemilu.

"Dan yang paling penting, jangan sampai ada warga yang kehilangan hak konstitusionalnya karena masalah DPT ini," kata dia.

Terkait hal ini, pihak penyelenggara Pilkada belum memberikan tanggapannya. Ketua KPU Kabupaten Kediri Sapta Andaru Iswara belum bisa dikonfirmasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com