Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Perih dan Sulit Bernapas, Warga Solo Mulai Diserang Asap

Kompas.com - 23/10/2015, 17:33 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Mata perih dan sulitnya bernapas dirasakan sebagian warga di lereng Lawu dan warga di wilayah Surakarta, Jawa Tengah.

Diduga, asap dari kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu terbawa angin hingga ke Kota Solo dan sekitarnya.

Banyak warga yang sudah mulai mengeluhkan kabut asap tersebut meskipun kabut asap belum begitu tebal.

"Tadi pas lewat di Jalan Slamet Riyadi memang suasana di jalan kok agak berkabut. Saya pikir mendung. Terus hawanya gerah dan matanya pedas," kata Yayan, Jumat (23/10/2015).

Hal yang sama juga dirasakan Alex, warga Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Di rumah saya lebih tebal kabutnya dan (saya) mulai sesak napas, tidak enak buat bernapas," kata Alex.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Arif Nurjati, mengatakan, kebakaran di lereng hutan Gunung Lawu memang belum bisa dipadamkan seluruhnya.

Api merembet di kawasan hutan pinus, padang savana, dan semak belukar di petak 23,63 M dan 63 Q.

"Petugas bergantian untuk memadamkan api karena api sudah merembet di petak 23. Selain sulitnya medan lokasi titik api, angin kencang juga membuat api cepat menyebar," kata Arif.

Arif menduga, angin kencang selama dua hari terakhir membuat asap kebakaran di Gunung Lawu terbawa ke sekitar lereng Lawu, dan bahkan hingga ke Kota Solo.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di wilayah dalam Kota Solo, tampak suasana jalan berkabut tipis dan terasa gerah.

Kondisi serupa juga dirasakan warga di Kartasura, Didik. Dia mengaku merasakan perih di mata. "Pas tadi berhenti matanya perih dan agak sesak napas," kata dia.

Petugas Humas Basarnas Pos Surakarta, Yuhan Tri Anggoro, mengaku belum ada informasi resmi dari dinas terkait apakah asap tersebut berasal dari kebakaran Gunung Lawu.

Namun, dia menyarankan bagi warga untuk menggunakan masker dan menjaga kondisi fisik. "Kita belum koordinasi hal tersebut dengan dinas terkait. Kalau masalah angin sangat situasional, dan untuk antisipasi, warga sedia masker dan jaga kondisi fisik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com