Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, 6.000 Warga Kabupaten Magelang Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 22/10/2015, 17:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Bencana kekeringan dan krisis air bersih di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kini menimpa sembilan desa di tiga kecamatan. yang mengalami krisis air bersih.

Kesembilan desa itu adalah Desa Kenalan, Candirejo, Kembanglimus, Wringinputih, Giritengah, Tegalarum di Kecamatan Borobudur.

Kemudian Desa Margoyoso dan Ngargoretno di Kecamatan Salaman serta Desa Wonogiri di Kecamatan Kajoran.

"Total ada 24 dusun, dihuni sekitar 6.000 jiwa penduduk, yang mengalami krisis air bersih," kata Sujadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Kamis (22/10/2015).

Sujadi menjelaskan, kekeringan tahun ini jauh lebih panjang dibanding tahun lalu. Hal ini disebabkan fenomena El Nino.

"Tahun lalu ada fenomena La Nina yang merupakan kemarau basah," papar Sujadi.

Sejauh ini, BPBD terus berupaya untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Salah satunya dengan pengiriman air bersih ke lokasi-lokasi yang mengalami kekeringan.

BPBD meminta masyarakat terutama para perangkat desa untuk proaktif memantau wilayahnya yang dilanda kekeringan. BPBD Kabupaten Magelang menyatakan siap memberikan bantuan air bersih.

"Kami mengirim rata-rata 6 tangki atau 30.000 liter air bersih. Armada yang digunakan berasal dari BPBD, PDAM, Bakorwil," lanjut dia.

Sujadi mengakui anggaran APBD Kabupaten Magelang sebesar Rp 35 juta untuk dropping air bersih sudah menipis.

Maka pihaknya memanfaatkan bantuan dari pihak lain melalui Corporate Social Responsibility (CSR) agar tetap bisa mengirimkan bantuan air bersih bagi daerah yang membutuhkan. .

"Dropping air bersih masih tetap berlangsung setiap hari. Kami menggunakan CSR yang diberikan perusahaan ataupun badan dan lembaga lainnya. Salah satunya yang rutin dari Bakorwil dan PDAM," jelas Sujadi.

Bantuan CSR tersebut diperkirakan masih akan mencukupi hingga November mendatang.

BPBD juga akan mengajukan bantuan dari alokasi dana tak terduga (DTT) jika tidak ada lagi alternatif bantuan yang bisa digunakan.

Sesuai perkiraan BMKG, kata Sujadi, musim kemarau masih berlanjut hingga akhir dasarian ketiga November.

Namun, dropping air bersih masih akan terus berlangsung hingga akhir bulan November.

"Karena meskipun hujan sudah terjadi sejak awal bulan, tapi mata air tidak langsung keluar begitu saja. Sehingga, kemungkinan dropping masih akan kita lakukan sampai akhir bulan," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com