Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dapat Rp 17 Triliun AS Setahun dari Kopi

Kompas.com - 19/10/2015, 21:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Devisa yang diperoleh Indonesia dari produksi 400.000 ton kopi per tahun mencapai 1,3 milar dolar AS.

Hal tersebut disampaikan Pranoto Soenarto, Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015), saat ditemui dalam Kontes Kopi Spesialti Indonesia di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi.

"Berapapun kopi Indonesia yang dihasilkan selalu terserap dengan baik di dunia dan setiap tahun permintaan selalu mengalami peningkatan," kata Pranoto.

Menurutnya harga kopi Indonesia jenis Robusta mencapai Rp 20.000-22.000 rupiah per kilogram dan jenis Arabica 5 dolar AS per kilogram.

"Jika Robusta mengikuti pasaran London dan Arabica premium mengikuti pasaran New York," tambahnya.

Saat ini, penghasil kopi terbesar adalah Brazil, lalu Vietnam dan Indonesia di posisi ke tiga. Kopi Indonesia sendiri mencukupi kebutuhan 20 persen kebutuhan kopi dunia.

"Di Indonesia per hektar secara rata-rata menghasilkan 800 kilogram kopi dan maksimal 2 ton per hektar. Jika Vietnam perhektar bisa menghasilkan maksimal 4 ton dan Brazil lebih besar hingga 11 ton per hektar," papar Pranoto.

Padahal menurut Pranoto, bibit kopi di Brazil didatangkan dari Indonesia pada jaman VOC sedangkan Vietnam baru mulai menanam kopi pada 19 tahun terakhir.

"Banyak hal yang mempengaruhi kuantitas kopi selain bibit, pupuk, wilayah geografis yang terpenting adalah perawatan. Saat ini di Indonesia, petani kopi masih belum maksimal melakukan perawatan karena kopi bukan pekerjaan utama," kata dia.

"Jadi kami mendorong minimal petani menghasilkan kopi 1,5 ton per hektar," lanjutnya.

Saat ini, sambung Pranoto, kopi Indonesia yang banyak disukai oleh dunia berasal dari Toraja, Aceh, Mandailing serta Jawa.

"Indonesia adalah penghasil kopi terbaik dunia. Dari hasil kopi, 75 persen adalah jenis Robusta dan 25 persen adalah jenis Arabica," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com