Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermotif Dendam, Pria Ini Bunuh dan Buang Mayat Temannya ke Sungai Citarum

Kompas.com - 13/10/2015, 15:29 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - YP (17), pemuda asal Kampung Longkewang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bersama tujuh rekannya, tega mengeroyok rekannya sendiri, Deden Sutisman hingga tewas.

Setelah tewas, jasad Deden dimasukkan ke dalam karung, lalu mayatnya dibuang ke aliran Sungai Citarum. Peristiwa itu berlangsung pada 30 September 2015 silam.

Saat itu warga Kampung Citembong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dikejutkan dengan temuan mayat laki-laki tewas mengambang dengan ciri mengenakan baju geng motor "moonraker".

Kepala Polres Cimahi, Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, petugas langsung melakukan olah TKP dan menemukan sejumlah bukti. Korban ditemukan tewas dengan luka sayatan di bagian leher, dada dan perut.

"Setelah kita lakukan penyelidikan dan memeriksa sekitar 16 saksi, kami berhasil menangkap dua dari dari delapan pelaku Yakni DR (24) dan YP (17) pada Sabtu (10/10/2015)," kata Ade di Markas Polres Cimahi, Selasa (13/10/2015).

Ade menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terungkap, pembunuhan itu dilakukan lantaran YP menyimpan dendam terhadap korban yang pernah menganiaya kakaknya. Sakit hati, pelaku kemudian menjebak Deden dengan cara mengajak korban minum-minum di kawasan perbatasan Cianjur-Kabupaten Bandung Barat.

"Dihadang saat akan pulang. Korban kemudian dikeroyok lalu mayatnya dimasukan ke dalam karung dan dibuang ke Sungai Citarum. Kurang dari sehari korban ditemukan mengambang di daerah Cipeundeuy," kata dia.

Polisi kini masih melakukan pengejaran terhadap enam pelaku lainnya yakni, DR, IF, ZA, DD, DA, dan UAN.

"Kami belum mendapat keterangan apakah korban atau pelaku terlibat dalam aktivitas geng motor. Para pelaku kita kenakan Pasal 338 atau 170 atau 351 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," ucap Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com