Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Ada Kampung Persaudaraan di Ambon

Kompas.com - 10/10/2015, 17:37 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku akan membangun sebuah perkampungan persaudaraan di Ambon. Perkampungan ini nantinya akan dihuni oleh seluruh agama dan etnis yang ada di Indonesia.

“Kita akan bangun perkampungan itu. Nanti semua orang dari berbagai etnis mulai dari Jawa, Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan lainnya akan tinggal di kampung itu,” kata Gubernur Maluku Said Assagaff saat menghadiri acara Makan Patita dengan kontingen Pesparawi dari Jawa Tengah di kawasan Silale Kecamatan Nusaniwe Ambon, Sabtu (10/10/2015).

Selain akan dihuni seluruh etnis dari berbagai daerah di Indonesia kampung itu juga nantinya akan dihuni oleh pemeluk umat beragama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

“Jadi di kampung itu nanti kita akan bangun masjid, gereja, pura, dan wihara semua di sana. Pokoknya semua akan hidup berdampingan di kampung itu,” ujar dia.

Said mengungkapkan, pembangunan kampung itu akan dimulai tahun depan. Terkait rencana itu, dia mengaku telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat berkesempatan datang ke Ambon untuk membuka Pesparawi tingkat Nasional ke-11 beberapa hari lalu.

“Presiden berbincang dengan saya dan menanyakan Maluku telah menjadi laboratorium perdamaian saat itu saya lalu menyampaikan niat untuk membangun kampung ini kepadanya,”aku Said.

Saat itu, lanjut Said, Presiden sangat mengapresiasi rencana pembangunan kampung tersebut, dan Presiden berjanji akan meresmikan kampung itu jika telah dibangun.

Menurut Said, pembangunan kampung itu juga diharapkan akan menjadi semangat untuk terus memupuk kehidupan rukun di Maluku. “Jadi kalau orang ingin belajar tentang kerukunan di Maluku dan ingin mengetahui bentuk fisik kerukunan di Maluku akan kita bawa mereka ke kampung itu,” ujar dia.

“Saat ini kita belum menamakan kampung itu apakah kampung Pela Gandong atau kampung persaudaraan, nanti soal namanya akan diseminarkan. Intinya kita ingin mempertegas bahwa Maluku adalah laboratorium perdamaian di Indonesia,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com