Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Kaltim Duga Ada Pabrik Sabu Skala Besar di Malaysia

Kompas.com - 07/10/2015, 19:57 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com– Direktur Reserse Narkotika Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Komisaris Besar M Gagah Suseno, mengungkap dugaan keberadaan pabrik narkotika dengan produksi skala besar di Tawau, Malaysia.

Dugaan ini, kata Gagah, didasari penangkapan tersangka kurir sabu dengan barang bukti dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltim maupun Kaltara, khususnya di sekitar Nunukan, Tarakan dan Tawau.

“Ini masih perlu pembuktian ada dugaan (pabrik) di Tawau. Tidak bisa menggunakan cara biasa, tetapi operasi intelejen,” kata Gagah, Rabu (7/10/2015).

Ia mencontohkan, kurir yang tertangkap sering kali adalah warga negara Indonesia. Dalam pengembangannya terungkap kepemilikan narkotika itu banyak berasal dari Malaysia. “Karena kenapa mereka (warga negara Indonesia) dengan mudahnya mendapatkan barang begini, khususnya dari Tawau,” kata Gagah.

Dari pengembangan-pengembangan selama ini, polisi kini memetakan setidaknya delapan pemasok skala besar yang beroperasi di Kaltim dan Kaltara. Sebagian besar berdomisili di Malaysia dan Singapura, meski juga ada dari Surabaya, Jakarta, dan Makassar. “Selain itu adalah keran (pemasok) kecil-kecil,” kata Gagah.

Salah satu titik paling rawan sebagai tempat keluar masuknya peredaran narkotika adalah kota-kota di Indonesia yang langsung berhubungan dengan Tawau. “Seperti Nunukan dan Tarakan. Nunukan itu pintu masuknya banyak sekali,” kata Gagah.

Tidak kehilangan akal, polisi juga kini mengupayakan menggunakan anjing pelacak di daerah-daerah yang sesulit Nunukan. “Efektifnya dengan anjing pelacak. Seperti Nunukan dengan banyak sekali pintu masuk bisa diletakkan empat anjing, Tarakan dua. Balikpapan dua,” kata Gagah.

Bagaimana dengan kerja sama dengan polisi Diraja Malaysia? “Ah, sudah capek (sia-sia),” kata Gagah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com