Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cegah Puluhan Pengungsi Rohingya yang Akan Tinggalkan Penampungan

Kompas.com - 29/09/2015, 21:39 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com — Puluhan pengungsi etnis Rohingya yang ditampung di Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Selasa (29/9/2015) jelang maghrib, meninggalkan tempat penampungan itu sambil membawa tas berisi pakaian.

Penyebab puluhan pengungsi meninggalkan penampungan diduga terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap empat warga Rohingya. Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono yang dihubungi Kompas.com menyebutkan, ketika mengetahui kejadian tersebut, polisi langsung meluncur ke penampungan. "Alhamdulillah kita berhasil mengajak mereka kembali ke penampungan," ujar Anang.

Sekitar pukul 17.45 WIB, ketiga petugas medis membawa seorang korban yang diduga diperkosa ke RSU Cut Meutia untuk divisum. Namun, para pengungsi Rohingya berusaha menghalangi dan melempar ambulans dengan menggunakan batu. Beruntung, aksi itu bisa ditanggulangi kepolisian.

Untuk kasus penghadangan ambulans ini, Kapolsek Kuta Makmur Iptu Sarimin menyebutkan, ambulans tersebut digunakan untuk membawa korban yang diduga korban pelecehan seksual ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara.

"Dilaporkan itu mereka diperkosa. Untuk memastikan itu, mereka harus divisum di rumah sakit. Sejauh ini, baru satu orang yang berhasil dibawa dari penampungan ke rumah sakit. Sisanya sedang kita upayakan," ujar Kapolsek.

Selain itu, Polres Lhokseumawe menambah 20 personel dan 10 personel Satuan Polisi Pamong Praja untuk berjaga di sekitar penampungan tersebut. Pengamanan itu dilakukan agar warga Rohingya tidak mencoba meninggalkan penampungan. "Sebelumnya polisi yang bertugas hanya empat orang, sekarang jadi 20 orang," kata Kapolsek.

Sebelumnya diberitakan, empat warga pengungsi Rohingya mengaku menjadi korban pelecehan seksual pada Senin (28/9/2015) malam. Keempat korban itu berinisial AM, HA, ZU dan TI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com