Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Ada Izin, Polisi Akan Tutup Tambang Pasir di Lumajang

Kompas.com - 28/09/2015, 21:44 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com- Kepolisian akan menutup aktivitas penambahan di Pantai Watu Kecak, Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang. Tidak adanya izin menjadi alasan utama untuk menutup penambangan itu.

Namun belum diketahui waktu pasti rencana penutupan tambang pasir itu. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan pihaknya akan mengkaji dulu sebelum menutup aktivitas penambangan di Pantai Watu Kecak.

“Kalau tidak ada izin, seharusnya tidak boleh ada aktivitas. Kami pasti akan menutupnya,” kata Argo, Senin (28/9/2015).

Aktivitas penambangan ilegal itu mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Bahkan aksi penolakan penambangan liar itu menimbulkan korban jiwa.

Salim alias Kancil (52) disiksa sampai tewas oleh puluhan orang. Aktivis lainnya, Tosan (51) mengalami luka berat akibat pegeroyokan itu. Saat ini Tosan masih menjalani perawatan di RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Setelah pengeroyokan pada Sabtu (26/9/2015) lalu, polisi telah menetapkan 17 orang menjadi tersangka. Menurut Argo, jumlah tersangka sekarang bertambah menjadi 18 orang. Penyidik baru saja menetapkan satu orang lagi sebagai tersangka.

Argo menambahkan jumlah tersangka masih bisa bertambah. Pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk memastikan jumlah tersangka. Sampai saat ini pengusutan kasus ini masih ditangani Satreskrim Polres Lumajang.

Argo menjelaskan sejauh ini belum ada rencana menarik kasus ini ke Polda Jatim. Meski demikian, Polda tetap akan memantau perkembangan penanganan kasus ini. “Kasus ini mendapat perhatian khusus dari Polda,” tambahnya.

Sementara itu, puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pejuang Kemanusiaan (AMPK) menggelar demonstrasi di depan Mapolda Jatim. Demonstrasi ini diwarnai aksi teatrikal yang menggambarkan aksi pengeroyokan terhadap Kancil dan Tosan.

“Tegakkan HAM. Hentikan penambangan pasir yang merugikan rakyat. Usut tuntas kasus pembunuhan Salim,” ujar korlap aksi, Purwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com