KENDARI, KOMPAS.com - Suasana haru terlihat di wajah para istri dan kerabat para prajurit anggota Batalion Infantri 725 Woroagi, Kendari, Sulawesi Tenggara. Pasalnya mereka diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Timor Lesta di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para istri dan keluarga anggota Yonif 725 Woroagi terlihat tak kuasa menahan tangis menjelang keberangkatan para suami mereka. "Sedih memang, karena baru pertama kali ditinggal pergi suami bertugas ke perbatasan. Namun, saya harus rela ditinggalkan karena itu adalah tugas negara," kata Sari, saat melepas keberangkatan suaminya, Prajurit Satu (Pratu) Murwanto, di pelabuhan Nusantara, Kendari, Selasa (15/9/2015).
Kesedihan semakin bertambah karena Sari kini tengah hamil tua. Dia kini berharap suaminya tetap sehat dalam menjalankan tugas negara di daerah perbatasan dan pulang dengan selamat.
Sebanyak 350 orang prajurit Yonif 725 Woroagi, Kendari akan bertugas selama satu tahun di wilayah perbatasan Indonesia dan Republik Demokrat Timor Leste. Pemberangkatan ke-350 prajurit Yonif 725 Woroagi itu berlayar selama dua hari menuju Atambua dengan menumpang KRI Teluk Manado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.