Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Temukan Nama Ribuan Calon Pemilih yang Sudah Meninggal

Kompas.com - 03/09/2015, 09:28 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Sebanyak 22.237 orang yang sudah meninggal dunia, akhirnya dicoret dari daftar pemilih sementara (DPS) pilihan bupati dan wakil bupati Kendal 2015. Selain mereka yang sudah meninggal dunia, ada juga 7.243 orang yang dihilangkan dari DPS, karena tidak dikenal.

Menurut Ketua KPUD Kendal Wahidin Said, sebelum pencoretan telah dilakukan pencocokan daftar pemilih. Pada daftar pemilih sementara awal di Kabupaten Kendal ada 807.822 orang. DPS itu, mengacu pada pemilihan presiden dan wakil presiden lalu.

Namun setelah dilakukan pencocokan, sejak tanggal 15 Juli hingga 19 Agustus lalu, dari DPS itu kini tinggal 763.463 orang. "Kami juga menemukan 11.010 pemilih ganda, dan 29.717 pindah domisili," kata Said, Kamis (3/9/2015).

Said menjelaskan, DPS tersebut sudah diplenokan di Kantor KPU, tanggal 1 September kemarin, yang disaksikan oleh Panwaskab, dan masing-masing tim sukses calon bupati dan wakil bupati Kendal.

Said menambahkan, KPUD juga telah mencatat ada 15.069 nama yang menjadi pemilih pemula.

Sementara itu, Divisi Pemutakhiran Data dan Pemilih, Pengembangan Organisasi SDM dan Umum Rumah Tangga KPUD Kendal, Rokhimudin memaparkan, Kecamatan Plantungan merupakan daerah dengan DPS paling sedikit, yaitu 25.734 orang.

Sementara Kecamatan Boja, daerah dengan DPS yang paling banyak, yaitu 56.557 orang. "DPS yang sudah diplenokan tersebut, kemungkinan masih bisa berkurang atau bertambah. Sebab kami belum melakukan pemeriksaan mengenai adanya DPS ganda, baik antarkabupaten mau pun antarprovinsi," kata dia.

Eksekusi terkait DPS ganda tersebut, menurut Rokhimudin, akan dilakukan setelah berkoordinasi dengan kabupaten/kota lain. Ia menambahkam, KPUD akan mengumumkan DPS itu, di beberapa lokasi strategis seperti balai desa.

Diharapkan masyarakat bisa melaporkan temuan terkait DPS ini kepada KPUD. "Waktu perbaikan, terhitung sejak 10 hingga19 September nanti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com