Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Wirabuana: Perusak Mobil Polisi Mengaku Anggota Batalyon 726

Kompas.com - 01/09/2015, 15:13 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Pelaku penyerangan dan perusakan mobil patroli Polres Jeneponto mengaku sebagai anggota Batalyon 726 Tamalatea. Namun, Kodam VII Wirabuana belum memastikan apakah pria berbadan tegap dan berambut cepak itu adalah anggotanya. 

"Keterangan dari Danyon 726 bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh oknum yang mengaku anggota Yonif 726. Saat ini dalam penyelidikan Polres Jeneponto. Semua orang juga bisa mengaku seperti itu. Kan masih diselidiki," kata Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Kolonel TNI I Made Sutia.

Sutia juga belum bisa memastikan bahwa Kodam VII Wirabuana akan menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus penyerangan dan perusakan mobil Polres Jeneponto.

"Kan beritanya tidak jelas," singkatnya.

Sementara itu, Kepala Polres Jeneponto AKBP Joko Sumarno yang dikonfirmasi menjelaskan, awalnya anggotanya menggunakan mobil dinas jenis Ranger untuk membubarkan aksi balap liar di jalan Trans-Sulawesi, tepatnya di batas Kota Jeneponto di Kelurahan Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Selasa (1/9/2015) (Baca juga: Pasca-bentrok TNI dan Polisi di Polewali, Mobil Polisi Dirusak di Jeneponto).

Namun, saat rombongan yang dipimpin oleh Wakapolres Jeneponto Komisaris Polisi (Kompol) Muh Amin itu sampai di lokasi, tiba-tiba dua orang tak dikenal berboncengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio warna biru melempari mobil dengan batu bata. Kaca jendela sebelah kiri pecah.

"Kasusnya masih diselidiki. Kami belum tahu pelakunya. Polisi masih mengumpulkan informasi dari masyarakat. Kejadian itu terjadi saat anggota bubarkan balap liar di jalan Trans-Sulawesi," katanya.

Saat ditanya soal ciri-ciri pelaku yang berbadan tegak dan berambut cepak, Joko tidak dapat memastikan karena suasana di lokasi gelap. Ia pun enggan memastikan pelakunya dari anggota Batalyon 726 yang disebut pelaku seusai merusak mobil dinas tersebut.

"Kalau Batalyon 726, saya belum pastikan. Tapi saya sudah telepon ke sana, katanya tidak ada anggotanya yang keluar," tambahnya.

Dua hari sebelum kejadian ini, bentrokan antara anggota TNI dan Polri terjadi di Polman, Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015). Bentrokan itu terjadi di sirkuit permanen Sport Center Jl Stadion, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, dan menewaskan seorang anggota Kompi Senapan B Yonif 732, Prada Yuliadi, akibat tertembak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com