Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Sindoro Diduga karena Pendaki Lupa Matikan Api Unggun

Kompas.com - 28/08/2015, 16:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Kebakaran yang menghanguskan kawasan hutan perdu di lereng Gunung Sindoro diduga akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Indikasi ini berdasarkan pengalaman kebakaran pada tahun sebelumnya serta lokasi titik awal munculnya api yang berasal dari puncak Sindoro.

"Penyebabnya (kebakaran) kemungkinan karena faktor manusia, mungkin ada pendaki yang lalai tidak mematikan api unggun di puncak sebelum turun gunung," kata Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo Perum Perhutani KPH Kedu Utara, Yudi Noviar, saat dihubungi Jumat (28/8/2015) siang.

Menurut dia, sejauh ini banyak pendaki yang membuat perapian di puncak gunung setinggi 3.136 meter dari permukaan laut (mdpl) itu. Api mudah tersulut ditengah kondisi vegetasi lereng Sindoro yang sangat kering pada musim kemarau ini.

Noviar mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah menutup seluruh jalur pendakian ke puncak Gunung Sindoro guna mencegah terjadinya kebakaran. Bahkan penutupan sudah dilakukan sejak masuk musim kemarau pada Juli 2015 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Kawasan lereng Sindoro sangat rawan kebakaran setiap musim kemarau, karenanya pendakian kita tutup selama kemarau sampai batas waktu yang belum ditentukan," tandas Noviar.

Kendati demikian, Noviar mengaku tidak bisa sepenuhnya melakukan pengawasan terhadap seluruh aktivitas para pendaki karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Namun pihaknya selalu melakukan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama pendaki, terkait bahaya jika lalai membuat perapian.

"Dalam hal ini partisipasi masyarakat sangat diperlukan, disamping kita juga rutin melakukan patroli," katanya.

Kebakaran melanda kawasan semak belukar di lereng Gunung Sindoro tepatnya pada petak 18C Resort Pemangku Hutan (RPH) Sigedang Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, sejak Kamis (27/8/2015) siang.

Sekitar 50 hektar lahan yang terletak pada ketinggian lebih dari 2000 meter dari permukaan laut (mpdl) hangus dilalap si jago merah. Api muncul berasal dari kawasan puncak Sindoro kemudian cepat merambat ke kawasan sabana di bawah puncak karena tertiup angin kencang ditambah kondisi vegetasi yang kering.

Ratusan petugas dibantu relawan dan warga sekitar masih berupaya melakukan pemadaman dengan cara manual menggunakan alat sederhana. Hingga Jumat siang, api belum dapat dipadamkan secara total namun sudah berangsur mengecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com