Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Bali: Walau Beda Pilihan Calon, Tetap Jaga Kondusivitas

Kompas.com - 27/08/2015, 18:19 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengajak masyarakat Bali untuk menerapkan "menyama beraya" atau konsep persaudaraan dalam menghadapi Pilkada Serentak yang akan berlangsung 9 Desember mendatang.

Walaupun berbeda pilihan calon pemimpin, warga diminta tetap mengedepankan ketertiban, kedamaian dan kenyamanan bersama mengingat Bali sebagai destinasi pariwisata membutuhkan suasana kondusif.

"Prinsip menyama beraya (persaudaraan) di Bali sudah dilakukan di setiap kehidupan sehari-hari baik kehidupan bertetangga maupun lingkungan adat. Walaupun berbeda pilihan pasangan calon, tetaplah menjaga kondusivitas," kata Dewa Kade di Denpasar, Bali, Jumat (27/8/2015).

Secara umum, konsep KPU Bali adalah "Ngardi Bali Shanti Lan Jagaditha" yang artinya mewujudkan Bali yang damai dan sejahtera dengan semangat persaudaraan. Konsep ini sudah menjadi slogan KPU ketika mengelar Pilkada untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2013 lalu.

"Konsep ini sudah kami pertahankan dalam Pilkada periode pertama. Kita tidak boleh melupakan semangat persaudaraan kita. Semangat menyama beraya," tambahnya.

Raka Sandi juga mengingatkan bahwa sudah dimulainya masa kampanye selama 101 hari sejak hari ini 27 Agustus-5 Desember 2015 mendatang diharapkan partisipasi masyarakat dan konsistennya partai politik untuk bersama mensukseskan Pilkada serentak yang aman dan damai.

Untuk Provinsi Bali, akan ada 5 kabupaten, yaitu Badung, Jembrana, Karangasem, Bangli dan Tabanan serta Kota Denpasar yang mengikuti Pilkada serentak tahun ini. Pemilih dari 5 Kabupaten dan 1 Kota ini berjumlah 2.006.397 di 4.029 Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Kabupaten/Kota yang mengikuti Pilkada serentak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com