Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Basarnas Ungkap Hikmah dari Operasi SAR Trigana Air

Kompas.com - 22/08/2015, 06:39 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepala Badan Search And Rescue Nasional, Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo berharap keberhasilan tim SAR gabungan dalam melakukan operasi pencarian dan evakuasi terhadap korban pesawat Trigana Air PK-YRN dapat menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Menurut Soelistyo, dalam proses pencarian dan evakuasi yang melibatkan prajurit TNI, Polri, anggota Basarnas, warga setempat, dan unsur Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Provinsi Papua, terlihat kerja sama yang sangat solid dan manajemen operasional yang sangat efektif.

Tak heran, menurut dia, pesawat Trigana Air PK-YRN yang mengalami kecelakaan pada Minggu (16/8/2015) sore, di daerah perbukitan pada ketinggian 8.300 kaki diantara Distrik Oksop dan Distrik Seram Bakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dapat dapat segera ditemukan. Bahkan dengan kendala kondisi hutan Papua dan cuaca ekstrem, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi semua korban dari lokasi jatuhnya pesawat ke Oksibil dan selanjutnya ke Jayapura, Kamis (20/8/2015) siang.

“Yang nampak kali ini kerja sama yang solid dan manajemen operasional yang sangat efektif,” ujar Soelistyo di Base Ops Lanud Jayapura.

Menurut dia, kerja sama yang terlihat dalam pencarian tersebut, dapat menjadi contoh untuk masyarakat Indonesia. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya muncul dalam kasus kecelakaan atau bencana, tapi juga dalam hal mencari solusi dan permasalahan kehidupan bermasyarakat.

“Saya ingin menjadi contoh menjadi kita semua, bukan hanya kepada TNI, Polri, Basarnas dan Pemda, tapi kepada masyarakat kita bahwa kerja sama itu penting. Kerja sama kerelaan untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan tanpa ada pamrih. Itu penting untuk kita lakukan,” ujar perwira Angkatan Laut berbintang tiga itu.

Operasi SAR Trigana Air PK-YRN, yang berpusat di Base Ops Lanud Jayapura di Bandara Sentani, secara resmi ditutup Kabasarnas pada Jumat (21/8/2015) pagi. Operasi pencarian pesawat jenis ATR42 ini, merupakan salah satu operasi SAR yang tercepat sepanjang sejarah penerbangan di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com