"Hari ini kami akan balik ke Surabaya. Masalah kesulitan di perjalanan sebenarnya kita harus lebih mengedepankan kerja sama tim. Di sini, kami mengujinya, selain teknis juga non-teknis, lebih pada kekompakan. Dengan beda pemikiran, kita harus mencari solosi apa yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan di perjalanan sampai akhirnya tiba di Bali," kata salah satu anggota tim, Dian Aprilia, di Denpasar, Bali, Jumat (21/8/2015).
Dian menyampaikan bahwa mobil listrik tenaga surya berjenis Crusher ini akan dilombakan pada ajang World Solar Challenge 2015 di Australia. Oleh karena itu, mobil ini harus segera dibawa ke Surabaya untuk diuji pada jarak sekitar 3.000 kilometer dengan tim berjumlah 20 orang. Dibutuhkan penyatuan visi dan misi 20 anggota tim ini demi mencapai kesuksesan bersama.
"Evaluasinya, kami satukan visi misi tim. Kita berlomba. Kita akan mengharumkan nama ITS. Kami harus menekan ego pribadi. Selama melakukan perjalanan Jakarta-Bali dengan jarak 1.200 kilometer ini, alhamdulilah segala permasalahan masih bisa diatasi bersama," ujarnya.
Dian menambahkan, selain untuk perlombaan di Australia pada Oktober mendatang, mobil tersebut diharapkan disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat sehingga bisa diproduksi untuk digunakan oleh khalayak umum.
Menurut Dian, pembuatan, uji coba, hingga ekspedisi ini memakan anggaran Rp 2 miliar. Mobil listrik tenaga surya Widya Wahana V masuk ke Bali pada Kamis, 20 Agustus 2015. Mobil tersebut menyeberang pukul 10.00 WIB dan tiba di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Kuta Selatan pukul 19.00 Wita dengan disambut oleh Ikatan Alumni ITS wilayah Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.