Di Bali, Menhub Ajak Industri Penerbangan Ikut Kurangi Emisi Gas Buang

Jonan mengatakan, pertemuan itu memfasilitasi pertukaran informasi, pengalaman, maupun praktik terbaik di antara pemegang kepentingan di sektor penerbangan dan energi.

"Konferensi kedua ini tujuannya mengurangi emisi gas buang dari industri penerbangan di Indonesia. Memang pendekatannya ada beberapa macam, bisa dengan menanam beberapa tumbuh-tumbuhan, energi terbarukan dan sebagainya untuk mengurangi emisi gas buang," kata Jonan saat konferensi pers.

Jonan juga menyampaikan bahwa kementerian mengajak pihak-pihak terkait dalam dunia penerbangan untuk mempertahankan tingkat emisi gas buang tidak tumbuh lagi sampai 25 tahun ke depan.

Dia mengakui bahwa usaha ini tidak mudah karena industri penerbangan di Indonesia tumbuh sekitar 10 persen per tahun.

"Teorinya, jika industri di Indonesia tumbuh sepuluh persen pertahunnya, maka hitungan sederhana, emisi gas buangnya juga akan tumbuh sepuluh persen setiap tahun. Memang tidak mudah tapi sudah ada upaya secara teknis yang dilakukan seperti mengurangi pergerakan pesawat yang tidak perlu," tambahnya.

Mengurangi pergerakan pesawat yang tidak perlu tersebut bisa dilakukan, misalnya dengan tidak memarkir pesawat berlama-lama. Pesawat yang akan berangkat atau tiba menghidupkan mesinnya sekitar 40 menit akan membuang bahan bakar dan tentunya menimbulkan emisi gas buang.

Konferensi dengan tema "Towards Carbon Natural Growth by 2020" ini kan berlangsung 19-20 Agustus 2015 dengan fokus diskusi implementasi tiga program aksi Dirjen Perhubungan Udara, yaitu implementasi bahan bakar berbasis nabati untuk pesawat udara, skema perdagangan karbon, dan peningkatan peningkatan prosedur operasi penerbangan.