Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berciuman di Makam Keramat, Dua Guru Diamankan Polisi

Kompas.com - 10/08/2015, 21:00 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


BANGKALAN, KOMPAS.com - Dua oknum guru yang masih mengenakan seragam diamankan aparat Polsek Burneh, Bangkalan, Senin (10/8/2015). Keduanya diamankan setelah dilaporkan warga Dusun Gersabe, Desa Benangkah, Kecamatan Burneh, karena bermesaraan di dalam kompleks pemakaman keramat.

Mukasan, kepala Dusun Gersabe mengatakan, dua oknum guru berinisial BM (35), pria, dan pasangannya, U (40), awalnya berpura-pura ziarah ke makam yang dikeramatkan warga setempat. Namun yang dilakukan keduanya bukan bermunajat, tetapi bermesraan.

"Kami pehatikan awalnya hanya saling pegang, kemudian berciuman, kemudian yang perempuan dipangku dengan rok diangkat sampai pinggang," terang Mukasan.

Karena sudah meresahkan, akhirnya aksi kedua guru tersebut dialporkan ke Polsek Burneh. Keduanya kemudian diamankan.

Kepala Polsek Burneh, AKP Lukas Mohammad Efendi mengatakan, kedua guru itu bertugas di salah satu SMP di Desa Poter, Kecamatan Tanah Merah. BM diketahui menjabat sebagai kepala sekolah.

"Hasil sementara pemeriksaan, keduany dulu mengajar di satu sekolah di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal. Karena bermasalah, kemudian dipisah ke sekolah yang lain," terang Lukas.

Dikonfirmasi soal aksi mesra keduanya, Lukas enggan membeberkannya. Sebab masih membutuhkan keterangan dari warga.

"Kalau ada warga yang mengetahui, nanti akan kami cocokkan dengan hasil pemeriksaan sementara kami," imbuh Lukas.

Terkait dengan aksi kedua guru yang sama-sama berstatus PNS ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan sudah mendengarnya. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika, berjanji akan melakukan langkah-langkah tegas setelah mendapat berita acara pemeriksaan dari polisi.

"Kalau memang keduanya terbukti bersalah dan melanggar aturan, maka jelas sanksinya," tuturnya.

Soal sanksi, Disdik Bangkalan memasrahkannya kepada Inspektorat sebagai lembaga resmi di bawah naungan Pemkab Bangkalan. Bambang mengaku kecewa atas perbuatan kedua guru tersebut, karena sudah mencoreng citra pendidikan yang seharusnya mereka menjadi teladan moral pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com