Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Tak Merata, Daging Sapi di Daerah Ikut Langka

Kompas.com - 10/08/2015, 16:33 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Para pedagang daging sapi meminta pemerintah segera mengambil langkah kebijakan untuk mengatur peredaran daging sapi di pasaran. Sebab, peredaran yang tidak merata antara daging sapi impor dan lokal dinilai menjadi salah satu faktor pemicu tingginya harga komoditas tersebut.

"Harusnya pemerintah segera cawe-cawe (terlibat) mengatur peredaran daging sapi itu. Untuk konsumsi di perkotaan besar, terutama untuk konsumsi hotel dan restoran besar, semestinya pakai (daging sapi) impor. Sedangkan untuk daerah cukup lokal saja," kata Nani, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Senin (10/8/2015).

Nani menilai, peternakan sapi lokal yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging sapi. Para pedagang di kota-kota besar banyak yang mengambil atau membeli daging sapi dari daerah. Bahkan mereka berani mengambil dengan harga tinggi sehingga praktis dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi pula.

"Wajar lah kalau di Jakarta dan kota besar lainnya harga daging sapi mahal. Karena mereka beli dari sini (Jawa) juga mahal, belum lagi ditambah ongkos perjalanan yang juga tinggi. Kalau di sini kan tidak perlu ongkos perjalanan, jadi kenaikan harga tidak terlalu tinggi," tandas Nani.

Kendati demikian, fenomena tersebut akhirnya berdampak pula pada kelangkaan daging sapi di pasar-pasar tradisional di daerah dan memicu harga yang kian meroket. Tak ayal, daya beli masyarakat di daerah juga ikut terpuruk.

Nani menyebutkan, sejak sepekan terakhir penjualan daging sapi mengalami penurunan mencapai 30 persen. Semula dia mampu menjual hingga ratusan kilogram, kini hanya berkisar 40-70 kilogram daging sapi per hari.

Harga daging sapi yang dijual di pasar tradisional terbesar di Kota Magelang ini sendiri berkisar antara Rp 100.000 - Rp 105.000 per kilogram tergantung grade atau kualitas daging sapi. Menurut Nani, harga tersebut lebih murah dibanding harga saat Lebaran beberapa waktu lalu yang berkisar antara Rp 120.000 - Rp 130.000 per kilogram.

"Harga tersebut masih tergolong mahal, jadi pembeli juga masih sedikit apalagi pembeli untuk kebutuhan rumah tangga. Rata-rata pembeli dari kalangan pedagang ecer, pedagang bakso, dan lain-lain. Jumlah pembeliannya pun berkurang, kalau biasanya mereka beli lima kilogram, belakangan ini hanya dua kilogram saja," terang warga Kampung Karang Kidul, Kota Magelang itu.

Senada dikatakan Ida, pedagang daging sapi lainnya, bahwa kelangkaan daging sapi beberapa hari terakhir ini juga disebabkan karena mendekati hari raya Idul Adha. Banyak peternak sapi lokal yang lebih memilih menjual sapinya menjelang hari raya Kurban tersebut.

"Peternak saat ini tidak akan menjual sapinya sampai hari-hari mendekati hari raya Kurban. Wajar saja karena mereka juga menginginkan keuntungan yang lebih besar sebab menjelang Kurban pasti banyak orang yang membutuhkan sapi," kata Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com