Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Wali Kota, Tolong Bantu Pulangkan Suami Saya"

Kompas.com - 07/08/2015, 18:20 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Muhammad Asep (39), warga Kampung Bakom, Sindang Sari, Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami serangan stroke saat melakukan ibadah umrah. Sudah hampir enam bulan, dia tertahan di Mekkah dan belum bisa pulang ke Tanah Air.

Sejumlah anggota keluarga dan kerabat berorasi di Balai Kota, Jumat (7/8/2015), mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk mengupayakan kepulangan pria yang kerap disapa Ustaz Asep itu ke Indonesia sehingga bisa menjalani perawatan di tengah keluarga.

"Suami saya berangkat umrah 10 Februari 2015 melalui travel haji dan umrah Damtuer di wilayah Tebet. Tanggal 14 Februari, dia sakit kena darah tinggi dan serangan stroke," kata Siti Halimah, istri Asep.

Menurut Siti, keberangkatan umrah suaminya dibiayai oleh Gerakan Penerus Para Ulama (GPPU) yang menggunakan biro perjalanan haji dan umrah Damtuer bersama jemaah lainnya.

Asep yang sehari-hari berprofesi sebagai guru ngaji memang memiliki riwayat darah tinggi. Namun, lanjut Siti, sebelum keberangkatan, kondisi kesehatan suaminya baik-baik saja sehingga dinyatakan siap berangkat ke Tanah Suci.

"Saat berangkat tidak ada masalah, sudah cek kesehatan kondisinya baik dan boleh berangkat," kata Siti.

Menurut Siti, suaminya mengalami kelelahan setibanya di Tanah Suci sehingga menyebabkan tekanan darahnya tinggi hingga terkena serangan stroke. Saat itu, suaminya langsung dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz, Jeddah.

Siti juga sempat dibawa oleh biro perjalanan haji ke Makkah untuk mengunjungi suaminya yang dirawat di Jeddah sekitar bulan Maret lalu. Namun, dia tidak bisa membawa pulang suaminya karena terkendala biaya.

"Kata pihak agennya, kalau mau pulang butuh biaya Rp 100 juta. Saya tidak punya biaya sebesar itu untuk membiayai kepulangan suami saya," kata Siti yang tengah hamil tiga bulan.

Dibantu LSM GMNI, Siti pernah melayangkan permohonan bantuan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk sang suami, namun tidak kunjung ada balasan. Upaya lain juga sudah dicoba, namun tidak juga membuahkan hasil.

"Kalau suami saya sudah meninggal saya sudah ikhlas, mungkin sudah jalannya. Tetapi, suami saya masih hidup, apalagi sedang sakit. Saya minta bantuan kiranya suami saya bisa dipulangkan sehingga bisa saya merawatnya," kata ibu dua orang anak tersebut.

Keluarga khawatir, pihak travel tidak bertanggung jawab untuk memulangkan Ustad Asep ke Tanah Air. Kabar terakhir yang diterima oleh pihak keluarga pada awal Ramadhan, kondisi Asep masih dalam perawatan dan harus dipindahkan dari Rumah Sakit King Abdul Aziz.

Orasi yang dilakukan warga dan keluarga Asep di Balai Kota mendapat tanggapan dari Asisten Setdakot Bidang Kemasyarakatan, Toto S Ulum yang menemui pihak keluarga mendengarkan aspirasinya.

Toto menyampaikan Pemerintah Kota Bogor akan membantu mengupayakan kepulangan Ustad Asep dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama terkait keberadaan jamaah umrah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air selama hampir enam bulan lebih.

"Senin besok Pemerintah Kota Bogor akan berkirim surat ke Kementerian Luar Negeri, dan Kemenetrian Agama. Kita akan upayakan agar keberadaan Ustad Asep bisa ditelusuri," kata Toto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com