Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Kekerasan Seksual terhadap Anak di Jabar Banyak Melibatkan Orangtua

Kompas.com - 25/07/2015, 22:16 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejak Januari hingga pertengahan Juli 2015, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat menemukan lebih dari 55 kasus kekerasan seksual kepada anak di Jawa Barat.

"Kekerasan, pelecehan seksual kepada anak-anak paling besar tahun ini. Sejak bulan Januari sampai Juni ini tercatat lebih dari 55 kasus. Ini ratingnya paling besar dari sebelumnya," kata Ketua P2TP2A Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (25/7/2015).

Netty mengatakan, 55 kasus pelecehan seksual anak itu hanya berdasarkan temuan dan laporan dari masyarakat saja. Dia memprediksi yang belum terungkap masih sangat banyak.

Dikatakan Netty, ada dua daerah di Jawa Barat yang mendapat predikat sebagai daerah dengan kasus kekerasan seksual paling banyak di antara kabupaten/kota lainnya. Dua daerah itu adalah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Jumlah kasus kekerasan seksual anak paling banyak terjadi di dua kabupaten itu," kata Netty.

Tak hanya di dua kabupaten itu, di masing-masing kabupaten kota lainnya di Jabar pun sering terjadi kekerasan terhadap anak, bahkan mencapai jumlah yang tak sedikit. Berdasarkan temuan dan fakta-fakta yang ditemukan, anak dijerat dengan kejahatan seksual secara sengaja. Meskipun masih berusia dini, kehormatan mereka diperdagangkan, bahkan tak sedikit juga hingga tergabung dalam prostitusi anak, karena disuruh atau direstui orang tuanya sendiri.

"Karena orang tuanya juga ikut menikmati hasil jerih payah anaknya, berkecimpung di dalam naungan prostitusi anak. Mereka mengenal seks dari kecil, dari umur 14, 15 tahun sudah dikenalkan dengan seks. Miris," keluh istri dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan itu.

Bukan hanya oleh rekan sebaya atau lawan jenis, pelaku kekerasan dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur pun banyak yang dilakukan orang tua atau ayahnya sendiri.

"Kami banyak menemukan kasus soal ini. Anak-anak perempuan itu hamil karena disetubuhi ayahnya sendiri, bukan sama orang lain. Ini juga salah satunya terjadi di Bandung," kata Netty.

P2TP2A Jawa Barat pun berupaya untuk menghentikan kasus-kasus seperti ini berkembang di masyarakat. Salah satu cara, P2TP2A membentuk suatu tim untuk mengobati psikologis anak - anak yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

"Kita sudah terjunkan juga relawan untuk mengobati para anak yang menjadi korban seksual itu. Kita bangkitkan semangat mereka, kita didik, kita latih, kita support agar mereka tak trauma dan stres," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com