Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Kehabisan Tiket Kapal, Ratusan Penumpang Serbu Loket

Kompas.com - 14/07/2015, 15:51 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Khawatir kehabisan tiket kapal cepat, ratusan warga yang akan mudik ke kota Baubau dan Raha membeli tiket lebih awal dari jadwal pemberangkatan. Mereka takut bila tiket kapal ludes terjual pada saat hari pemberangkatan seperti pada tahun lalu.

Ratusan warga rela mengantre berjam-jam dan saling berdesakan di loket kapal cepat sekitar Pelabuhan Nusantara untuk mendapatkan tiket buat mudik lebaran tahun ini. Selain takut kehabisan tiket di hari pemberangkatan, mereka juga khawatir harga tiket melambung tinggi jika dibeli dari calo yang ada di sekitar pelabuhan.

"Saya takut kehabisan tiket seperti tahun lalu, jadi sengaja membeli tiket lebih cepat takut nanti tidak dapat tiket," ungkap Amran, calon penumpang tujuan Baubau, Selasa (14/7/2015).

Dia berencana berangkat pada Rabu (14/7/2015) esok hari. Meskipun berdesakan, para calon penumpang ini tetap bersabar menunggu giliran membeli tiket.

Puncak arus mudik Lebaran di daerah itu diperkirakan akan terjadi pada H-2. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang mudik, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kendari menambah dua unit kapal cepat.

Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kendari, Herwanto mengatakan, penambahan armada kapal cepat guna memastikan semua penumpang bisa dimuat.

"Seperti tahun lalu pengalaman kami, ada sekitar 700 penumpang yang tidak termuat, kami tidak ingin hal itu terulang lagi. Jadi kami menambah armada kapal cepat khusus untuk mudik dan arus baliknya," katanya.

Herwanto mengimbau kepada para penumpang yang akan mudik agar tidak memaksakan kehendaknya jika armada kapal cepat tidak muat.

"Pasti semua orang ingin mudik dan merayakan Lebaran bersama keluarga, namun yang lebih utama kapal tidak boleh melebihi kuota yang sudah ditentukan. Juga harus patuh dan tetap memperhatikan kondisi kapal," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com