Seperti dituturkan Esti Wahyujati, Plt General Manager Hotel Manohara Borobudur, okupansi hotelnya sempat mengalami penurunan hingga 65,71 persen akhir pekan lalu. Pembatalan terjadi setelah bandara-bandara di sekitar Gunung Raung ditutup karena terdampak abu vulkanik.
"Sejumlah wisman gagal berangkat setelah Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup beberapa waktu lalu. Bahkan pembatalan disampaikan langsung oleh Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia melalui surat elektronik," ujar Esti dalam jumpa pers di Hotel Manohara Borobudur, Magelang, Senin (13/7/2015).
Esti mengungkapkan, hingga Senin siang telah terjadi pembatalan reservasi hingga 10 kamar dari total 30 kamar yang ada di hotel milik pemerintah itu. Rata-rata wisman yang sengaja berlibur dari Bali menuju Borobudur berasal dari Jepang dan Eropa.
"Kondisi ini juga pernah kami alami ketika erupsi Gunung Merapi dan Kelud. Kami membebaskan biaya pembatalan karena alasan bencana (force majeur). Kami berharap bencana segera berlalu dan ke depan akan lebih baik," tandas Esti.
Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Chrisnamurti Adiningrum menambahkan, kunjungan wisata Candi Borobudur juga ikut terdampak meletusnya Gunung Raung belakangan ini. Meski ia menilai angka penurunan dan kerugian tidak terlalu signifikan, berbeda ketika erupsi Gunung Merapi dan Kelud beberapa tahun lalu.
"Erupsi Raung memang sedikit berdampak pada kunjungan wisata ke warisan budaya dunia ini sebab ada beberapa bandara yang ditutup. Banyak wisatawan yang kemudian terpaksa menempuh jalan darat yang lebih lama untuk sampai ke Candi Borobudur," ucap Chrisnamurti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.