Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Amal Berdiri Sampai Tengah Jalan, Pemudik Mengeluh

Kompas.com - 09/07/2015, 16:30 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


BANGKALAN, KOMPAS.com - Belasan pos pungutan amal masjid di sepanjang jalan nasional di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dikeluhkan para pemudik. Pasalnya, para petugas pungutan amal tersebut berdiri di tengah marka jalan sambil menghadang para pengendara untuk memperlambat kendaraannya.

Tujuannya agar pengendara bisa memberikan sekedar uang amal untuk pembangunan masjid. Selain menghadang para pengendara, petugas pungutan amal juga meletakkan benda-benda yang dapat membahayakan pengendara di tengah marka jalan. Seperti tiang bendera, tong bekas wadah minyak, serta beton cor pas di tengah-tengah marka jalan.

Muhamad Muhsin, salah satu pemudik asal Pamekasan yang hendak pulang ke Sidoarjo, mengaku, dirinya sangat terganggu dengan keberadaan pos amal tersebut. Pasalnya, petugas pungutan amal langsung menghadang di tengah jalan. Padahal kecepatan kendaraan di jalan raya nasional sulit diprediksi. Bahkan kecepatan bisa di atas 70-80 km/per jam.

“Tadi pagi saya hampir menabrak tong besar yang dipasang di tengah jalan. Selain itu, petugasnya berjejer di pinggir jalan dan ada yang di tengah marka jalan,” ujar Muhsin, Kamis (9/7/2015).

Muhsin menambahkan, selain menghadang para pengendara, petugas pungutan amal itu terkesan memaksa orang untuk memberi uang amal, misalnya petugasnya semakin merangsek ke tengah jalan agar pengendara terpaksa memperlambat kendaraannya. Hal itu sangat mengganggu konsentrasi pengendara.

“Mereka bisa saja kena senggol mobil kalau terlalu ke tengah jalan. Sungguh sangat membahayakan,” ungkapnya.

Siti Farida, warga lain asal Sampang, saat perjalanan mudik ke rumah suaminya di Gersik juga mengaku sangat terganggu dengan pos pungutan amal tersebut. Apalagi, saat ini, kepadatan kendaraan sudah semakin meningkat menjelang lebaran Idul Fitri. Seharusnya, pungutan amal itu sudah dilarang untuk beroperasi.

“Dulu di Sampang juga ramai pungutan amal masjid di jalan, tapi sekarang sudah dilarang dan sudah tidak ada lagi pungutan amal masjid di jalan sehingga sudah tidak mengganggu pengendara lagi,” ujarnya.

Warga berharap, pemerintah Kabupaten Bangkalan segera melarang kegiatan pungutan amal masjid di jalan raya yang mengganggu itu. Larangan itu tidak hanya saat jelang lebaran hari raya saja, tetapi dihapus agar tidak mengganggu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Edy Mulyono, saat dikonfirmasi melalui ponselnya belum merespon. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com