Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual di Pasar, Daging Sapi Glonggongan dan Ayam "Tiren" Diamankan

Kompas.com - 07/07/2015, 14:47 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Petugas dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal, menggelar operasi daging glonggongan dan daging ayam "tiren" atau "mati kemaren" di Pasar Weleri dan Kendal, Selasa (7/7/2015).

Dalam operasi itu, petugas menemukan beberapa kilo daging glonggongan atau daging yang memiliki kadar air di atas delapan puluh persen. Awalnya, petugas merasa curiga dengan daging yang dijual dengan posisi tergantung dan terlihat basah.

Setelah dilakukan pengecekan, daging tersebut mengandung kadar air lebih dari delapan puluh persen. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kendal, Sri Purwati, operasi dilakukan sebagai antisipasi pedagang yang nakal dengan menjual daging glonggongan atau ayam "tiren".

"Dari hasil razia daging, kami temukan daging glonggong yang dijual di pasar Weleri," kata Sri Purwanti.

Dia menambahkan, pihaknya tidak melakukan penyitaan terhadap daging yang diduga hasil glonggongan. Petugas hanya memberikan surat peringatan berupa teguran terhadap pedagang.

"Memang daging tersebut tidak kami sita, kami hanya beri peringatan kepada pedagang agar menjual daging yang baik dan sehat. Pilih dan pilah pemasok daging yang benar-benar bagus," imbuhnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam membeli daging sapi atau daging ayam. Ciri yang paling mudah untuk mengetahui daging sapi yang sehat adalah warna daging yang merah dan digantung. Sementara itu, daging yang basah atau glonggongan biasanya tidak digantung dan diletakan di meja.

“Warnanya pun pucat dan jika dipegang banyak mengandung air,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu pedagang daging glonggongan, Edi Purwanto, sempat mengelak bahwa daging yang dijualnya adalah daging glonggongan. Bahkan, dirinya tidak tahu jika kadar air dalam daging tersebut tinggi atau melebihi batas normal. Dia mengaku bahwa daging yang dijualnya itu berasal dari Boyolali.

"Saya enggak tahu kalau daging itu kadar airnya lebih dari delapan puluh persen. Saya tahunya ini semua daging bagus dan bukan glonggongan," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com