Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Pasar di Bogor, Petugas Temukan Hati Kambing Bernanah

Kompas.com - 02/07/2015, 21:38 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Hati kambing bengkak dan bernanah ditemukan dijual bebas di Pasar Bogor. Hati kambing tersebut ditemukan oleh petugas gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Pertanian Kota Bogor saat melakukan sidak ke pasar tersebut, Kamis (2/7/2015).

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Drh Wina mengatakan, nanah atau abses pada kambing itu diduga sudah ada sejak kambing belum disembelih.

Menurut Wina, jika masyarakat tak sengaja mengkonsumsinya akan mengakibatkan diare dan keracunan, tergantung dari kandungan bakteri di dalamnya.

"Hati kambing ini sudah membengkak. Saat kita periksa ternyata ada nanah di dalamnya. Jika tidak dimasak dengan benar akan mengalami mencret, demam dan keracunan,” ucap Wina.

Hati kambing itu, lanjutnya, diamankan untuk diteliti di laboratorium. Ia meminta kepada para pedagang untuk lebih berhati-hati dalam menjual daging dagangannya.

Daging oncom

Selain hati mengandung nanah, petugas juga menemukan daging tak layak konsumsi, yakni daging yang diambil dari leher ayam yang digiling dan dipadatkan atau lebih dikenal dengan istilah daging "oncom".

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Bambang Budianto mengatakan, daging tersebut biasa digunakan untuk bahan pembuat bakso atau cilok.

"Jadi daging itu diambil dari bagian leher ayam. Paruhnya pun juga dimasukan dan kemudian digiling. Daging ini sebenanya kurang layak. Kami mengimbau kepada pedagang untuk tidak menjual daging oncom untuk bahan makanan," tuturnya.

Selain daging, petugas juga mengecek beberapa bahan makanan seperti ikan laut, ikan asin, usus ayam, agar-agar dan kolang-kaling.

"Kita ingin pasar tradisional di Kota Bogor jadi pilot project pusat penjualan makanan dan minuman yang sehat serta bebas dari bahan berbahaya," ujar Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com