Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pengemis di Bulan Ramadhan, Tim Rompi Merah Dibentuk

Kompas.com - 16/06/2015, 15:43 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan Kota Bandung diprediksi bakal diserbu oleh pengemis dari luar kota. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Bandung menyiapkan 90 orang personel pasukan gabungan yang disebar ke 15 titik rawan pengemis dan gelandangan.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Dodi Ridwansyah, mengatakan, tim khusus untuk mengantisipasi lonjakan pengemis tersebut bakal memiliki ciri khusus yakni mengenakan Rompi Merah.

"Dengan upaya yang sedang kami lakukan ini diharapkan bisa mengurangi eksodus," kata Dodi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (16/6/2015).

Dodi menambahkan, Dinsos Kota Bandung telah menganggarkan Rp 1,8 miliar biaya operasional tim rompi merah di tahun 2015 ini.

"Tim terdiri dari beberapa unsur. Ada Kodim, Kepolisian, Satpol PP dan Kewilayahan. Anggarannya Rp 1,8 miliar untuk 11 bulan," ungkapnya.

Ke-15 titik rawan pengemis dan gelandangan, lanjut Dodi, adalah Pintu Tol Pasir Koja, Pintu Tol Pasteur, Simpang Buah Batu, Stadion Persib dan Terminal Leuwipanjang. Jika ada yang ketahuan meminta-minta, para gelandangan dan pengemis nantinya akan ditangkap dan dibawa ke Panti Sosial untuk mendapatkan pembinaan.

"Jumlah personel masing-masing titik berbeda, tergantung kondisinya. Ada yang rawan, ada yang tidak. Kalau yang rawan personelnya lebih banyak karena pengemis, pengamen dan anak jalananya juga banyak," ucapnya.

Dodi menambahkan, pengentasan masalah gelandangan dan pengemis di Kota Bandung terbilang sulit lantaran terorganisir dengan baik. Meski hanya sedikit, jumlah dari tahun tetap bertambah.

"Kalau melihat tren dari tahun sebelumnya tidak terlalu banyak perubahan. Pengemis ada penurunan. Yang sulit itu pengamen jalanan, anak jalanan dan anak-anak punk," tuturnya.

Agar tidak memanjakan para gelandangan dan pengemis, Dodi pun berpesan kepada masyarakat Kota Bandung agar tidak memberi uang. Kalaupun mau sodaqoh, lanjutnya, lebih baik sumbangan tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga resmi.

"Misalnya ke panti-panti asuhan atau badan amal lainnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com