Hal itu disampaikan Kepala Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) Nicolaus Lumanauw di Bandung, Kamis (21/5/2015). Atas undangan Emil tersebut, kini sejumlah produksi film tengah dilakukan di Bandung. Pemkot Bandung pun meminjamkan properti yang dibutuhkan.
“Yang mengajukan peminjaman properti selalu ada. Sampai bulan ini, dari surat yang masuk, yang meminjam properti baru sineas lokal. Kalau tahun lalu ada sineas asing juga dari Tiongkok,” ucap Nicolaus.
Jenis film yang diproduksi pun beragam, mulai dari film pendek, klip video, film, hingga sinetron. “Ada banyak properti yang bisa digunakan. Bandung memiliki nature property seperti heritage, alam, dan masih banyak lagi yang bisa digunakan untuk film,” tutur dia.
Selain itu, demi mendorong Bandung menjadi kota film, Pemkot Bandung mendukung penyelenggaraan Moviestival 2015-Festival Film Pendek Pos Indonesia 2015. Ajang itu merupakan festival film pendek berskala nasional yang akan diselenggarakan pada Mei-September 2015. Acara ini akan menjadi event tahunan yang memberikan apresiasi kepada sineas-sineas muda yang melahirkan film-film pendek bermutu.
“Pada tahun 1926, film Indonesia lahir pertama kali di Bandung. Bandung punya sejarah terhadap film Indonesia, dan PT Pos memiliki sejarah panjang dalam mendukung perfilman Indonesia. Bagaimana PT Pos mengantarkan film ke Mandar dan tempat lainnya. Sehingga, tidak salah jika Pos membuat festival ini dan memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan,” ungkap dia.
Tak hanya itu, Nicolaus menilai, pelaksanaan Moviestival akan menjadi event pariwisata yang memikat dan menarik lebih banyak wisatawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.