Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Isu Demo SARA, 1.154 Polisi Bersiaga di Muntilan

Kompas.com - 20/05/2015, 17:50 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Setidaknya 1.154 personel polisi dikerahkan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi Hari Kebangkitan Nasional di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu (20/5/2015) siang. Namun aksi yang sebelumnya dikabarkan akan melibatkan ribuan orang dan berbau SARA itu urung digelar. Hanya terlihat puluhan orang yang menggelar aksi di depan kantor Kecamatan Muntilan.

Kepala Polres Magelang AKBP Rifki menyebutkan, ribuan polisi dari berbagai satuan yang dikerahkan itu terdiri dari anggota Polres Magelang, Dalmas, Brimob, Reymas Polda, Kodim 0705 Magelang, Armed ditambah bantuan personel dari Polres Magelang Kota, Polres Purworejo dan Temanggung.

"Pengerahan anggota dalam jumlah besar ini tidak berlebihan, karena kami tidak mau kecolongan, kami tidak main-main kalau menjaga keamanan dan kondusitivas masyarakat. Siapa pun yang mengganggu kondusivitas dan keamanan Kabupaten Magelang, kami tindak tegas,” tegas Rifki.

Rifki menjelaskan, pengamanan dilakukan sejak Selasa (19/5/2015) malam. Seluruh personel bersenjata lengkap sudah ditempatkan di sepanjang jalan utama Magelang - Yogyakarta hingga kawasan perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi DIY di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Ratusan personel dari satuan Brimob bahkan sudah memasang tenda di halaman Klenteng Hok An Kiong, Jalan Pemuda, Muntilan.

"Hingga saat ini (Rabu sore) tidak ada gangguan keamanan yang berarti, demonstrasi yang digelar tadi masih aman. Kami akan siaga hingga situasi benar-benar kondusif di Muntilan," sambung mantan Kapolres Kota Pekalongan itu.

Rifki mengaku sudah mengimbau kepada warga Muntilan dan sekitarnya untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Rifki menyerukan agar warga tetap melakukan aktivitas seperti biasa karena aparat polisi akan senantiasa siap siaga menjaga keamanan.

Diketahui sebelumnya, beredar pesan berantai melalui BlackBerry Messenger (BBM) terkait rencana aksi unjuk rasa dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional yang melibatkan ribuan orang, Rabu (20/5/2015) siang. Dalam pesan yang tersebar itu, menyebutkan aksi dilakukan untuk mengkiritisi kebijakan pemerintah RI yang dinilai tidak pro rakyat pribumi. Akibat isu ini, aktivitas masyarakat Muntilan pun lumpuh. Ratusan toko dan sebagian besar perkantoran tutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com