Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan, penangkapan tersebut berdasarkan keterangan yang disampaikan AK, teman wanita Manfred.
Menurut Patrige, sejak menyerahkan diri, Sabtu (16/5/2015) lalu, kondisi AK mabuk ganja, sehingga sulit dimintai keterangan. "Setelah sadar, ia mengakui ada orang lain yang membantunya membunuh Manfred. Dari identitas yang diberikan, kemudian dilakukan penangkapan. Saat ini sudah diamankan di Mapolres Nabire," ungkap Patrige di Mapolda Papua, Selasa sore.
Patrige berharap dari pelaku yang tertangkap, diperoleh keterangan keberadaan jasad Manfred yang hingga kini belum ditemukan.
Dikenai pasal psikotropika
Selain diduga melakukan pembunuhan, menurut Patrige, AK juga diperiksa dalam kasus kepemilikan dan penggunaan narkotika jenis ganja. "Saat menyerahkan diri, AK diketahui masih dalam kondisi mabuk dan saat dilakukan penggeledahan di rumah kosnya, anggota menemukan ganja. Belum diketahui apakah ganja itu miliknya ataukah milik suaminya yang saat ini ditahan dalam kasus narkoba," kata Patrige.
Menurut Patrige, saat ini Polres Nabire lebih dulu menangani kasus kepemilikan narkotika, karena untuk kasus pembunuhan masih menunggu penemuan jasad Manfred. "Walau kasus ini berdiri sendiri, namun tidak menutup kemungkinan kasus ini saling terkait," ujar Patrige.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PAN Kabupaten Nabire, Manfred Madai hilang sejak Kamis (14/5/2015) malam setelah sebelum sempat keluar menggunakan mobil bersama AK, pacar gelapnya. Dari pengakuan AK saat menyerah diri ke Mapolres Nabire, Sabtu (16/5/2015) diketahui Manfred tewas dibunuh AK di Pantai Nabire.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.