Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perompak Indonesia yang Ditangkap di Thailand Tiba di Palangkaraya

Kompas.com - 14/05/2015, 20:54 WIB
Kontributor Kompas TV, Ananda Eka Putra

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Tujuh perompak kapal tanker bermuatan 3.100 ton minyak kelapa sawit (crude palm oil) pada Oktober tahun lalu yang ditangkap di Thailand, Kamis (14/05/2015) petang tiba di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kasus perompakan kapal tanker Srikandi 515 bermuatan 3100 ton minyak kelapa sawit senilai Rp 21 miliar rupiah itu memasuki babak baru. Sebelumnya, kapal itu dirompak saat berlabuh dari Sampit, Kalimantan Tengah menuju Gresik pada 9 Oktober 2014.

Tujuh dari delapan orang perompak itu tiba di Palangkaraya dengan pengawalan ketat anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah. Ketujuh tersangka itu adalah LU, LA, BD, SL, IR, SG, dan LD, warga negara Indonesia yang ditangkap imigrasi Thailand pada akhir tahun lalu. Ketika itu kapal tanker yang mereka rampas kandas di perairan Thailand selatan di provinsi Narathiwat.

Setelah menjalani hukum keimigrasian Thailand, pihak kepolisian daerah Kalimantan Tengah baru bisa menjemput tujuh dari delapan tersangka untuk diproses hukum di Palangkaraya. Satu tersangka lain akan diekstradisi setelah selesai menjalani masa hukuman.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng, Komisaris Besar Purnama Barus mengatakan, pihaknya akan menjerat ketujuh tersangka dengan pasal 439 junto pasal 441 KUHP. Ketujuh tersangka itu diancam pidana di atas sembilan tahun penjara.

“Kasus perompakan kapal yang dari Sampit tahun lalu. Kita jemput dari Thailand untuk kita proses di sini” kata Purnama Barus.

Kasus perompakan itu sempat heboh pada Oktober tahun lalu. Kejadian ini terungkap saat nelayan Malaysia menyelamatkan nahkoda dan anak buah kapal tanker Srikandi 515 yang memuat ribuan ton minyak kelapa sawit yang merngaku dirompak saat berlabuh dari Sampit ke Gresik. Nahkoda dan ABK kapal terombang ambing di atas sebuah kapal kecil tanpa peralatan navigasi hingga ke perairan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com