Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Sebut Pemuda Lampung yang Ditahan adalah Pekerja, Bukan Begal

Kompas.com - 12/05/2015, 12:43 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Komisi Pelanggaran Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan kasus penangkapan terhadap 19 warga Lampung Timur dan menyebabkan lima orang tewas murni pelanggaran HAM.

Menurut Komisioner Komnas HAM Ansori Hinungan dalam pertemuannya dengan Pemda Provinsi Lampung pada Selasa (12/5/2015) pihaknya menyayangkan rekomendasi Komnas HAM kepada Polri untuk melakukan pengusutan kasus tersebut tidak mendapat tanggapan.

"Kami menyesalkan rekomendasi hanya menumpuk di meja tidak ada penyelesaian kalau itu memang tidak terjadi tolong dijelaskan," kata dia.

Ansori menilai dalam kasus begal yang melibatkan warga Lampung Timur, aparat kepolisian telah membuat stereotip bahwa semua warga Lampung Timur adalah pelaku begal. Padahal menurut dia, puluhan pemuda Lampung Timur yang disekap lalu diinterogasi terkait kasus begal semuanya adalah pekerja.

"Saya datangi kampung 19 warga itu di Desa Gunung Sugih Besar Lampung Besar, orangtua keluarga korban tewas menunjukkan seragam sopir anaknya yang bekerja di sebuah perusahaan," kata dia.

Pihaknya sudah mendatangi kampung para pemuda asal Lampung Timur.

"Ternyata pemuda yang ditangkap yang akhirnya ada yang tewas dan sisanya dilepas satu per satu namun telah mengalami penyiksaan ternyata mereka bekerja di Jabodetabek," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com