Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Buah Saya Bisa Sampai Rp 100 Juta"

Kompas.com - 11/05/2015, 16:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Lengan Sri Wahyuningsih (47) terlihat mulai menghitam. Jari jemari hingga setengah lengannya terlihat kehitaman, bercampur dengan abu bekas bangunan yang terbakar. Dengan santai Sri memilah buah yang dia selamatkan. Hal itu terpaksa ia lakukan, agar bisa mendapati buah yang masih bisa dijual kembali ke pengecer.

Kondisi itu tentu tak hanya menimpa Sri. Puluhan pedagang buah lain bernasib serupa. Sri Wahyuningsih adalah satu dari ratusan pedagang buah induk yang kiosnya terbakar hebat Sabtu (9/5/2015) malam lalu.

Kebakaran setidaknya menghanguskan 8000 kios, dan hingga kini, Senin (11/5/2015), masih belum tuntas. Di beberapa titik, kepulan asap masih bertebaran ke udara, hingga petugas masih menyiagakan sejumlah mobil pemadam kebakaran.

"Saya jual di atas (dalam). Habis semua. jeruk, apel, manggis, anggur, duku. Padahal sore baru kedatangan lima truk buah," kata Sri saat ditemui di depan Pasar Johar, Kota Semarang siang tadi.

Saat kebakaran, ia hanya bisa melihat 'harta bendanya' musnah dilalap di jago api. Ketika mau menyelematkan dagangannya, ia dilarang petugas. Terakhir, adiknyalah yang akhirnya mampu nekat menerobos ke dalam pasaran.

Warga Kebunharjo, Kecamatan Semarang Utara ini menambahkan, meski sang adik berhasil masuk, tidak banyak buah yang berhasil diselamatkan. Hanya ada beberapa buah saja yang diselamatkan, meski sebagian buah sudah mulai menghitam. "Kalau ruginya ratusan juta. Buah saya bisa sampai Rp 100 juta," ujar dia.

Sri mengaku telah berjualan buah di Pasar Johar selama 20 tahun. Pasar buah Johar merupakan pasar induk terbesar di Jawa Tengah. Pedagang di pasar tersebut biasanya menyuplai buah-buah yang ada di kota sekitar.

Akibat kebakaran, pasokan buah terhenti, lantaran tidak ada tempat untuk menjajakkan dagangan. Marsiyem, pedagang kecil dari pasar di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, merasakan akibatnya. Meski kondisi pasar sudah terbakar, ia nekat membeli buah sisa-sisa kebakaran. "Ya, tumbas (beli) buah, mesakke (kasihan) kalau gak dibeli. Nanti saya jual lagi di pasar," ujar dia.

Pasar Johar Kota Semarang, sudah ditetapkan sebagai bangunann cagar budaya. Pasar ini didesain oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten pada 1937. Arsitektur pasar menjulang tinggi berbentuk mirip cendrawan. Atap-atap pasar berbentuk kolom-kolom cendrawan, antara satu atap dengan atap lainnya saling memayungi, namun tidak menyatu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com