Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muntah Para Korban Jadi Sampel untuk Kasus Keracunan di Tasik

Kompas.com - 06/05/2015, 17:07 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Okky Zulkifli mengaku telah mendapatkan sampel makanan yang diduga beracun dari muntah para korban. Sebelumnya mereka kesulitan mendapatkan sampel sisa makanan nasi dus yang dimakan puluhan korban keracunan itu.

"Kita sudah dapatkan sampel makanan nasi dua yang diduga beracun dari muntah para korban tadi pagi. Terpaksa kita ambil untuk diperiksa di lab karena sudah tak ada sisa makanannya," kata Okky saat dihubungi Rabu (6/5/2015) siang.

Menurut Okky, sampel makanan dari muntah korban tersebut akan dibawa ke pusat penelitian Laboratorium di Bandung. Pihaknya pun belum bisa memastikan kapan hasil laboratorium tersebut akan selesai melakukan penelitian.

"Kita sudah kirim ke Lab di Bandung tadi. Dengan kejadian ini saya minta kepada warga untuk waspada terhadap makanan yang sudah basi untuk tak dikonsumsi," kata Okky.

Sampai saat ini, pihaknya masih memantau dan mendata kembali warga yang menjadi korban keracunan tetapi tidak berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Sebab, jika korban keracunan ini tak segera diobati dikhawatirkan akan mengalami penyakit parah, bahkan bisa sampai mematikan.

"Sekarang kita masih mendata dan door to door ke rumah-rumah. Takut ada warga sebagai korban keracunan yang belum terobati," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 47 warga Kampung Cijaringao, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami keracunan massal usai menyantap nasi dus yang dibagikan pada acara pengajian di masjid setempat, Sabtu (2/5/2015) sore.

Para korban mulai merasakan gejala keracunan pada Minggu dini hari sampai Rabu pagi tadi. Korban keracunan diketahui secara bertahap dan sesuai pendataan pihak Puskesmas setempat sudah mencapai 47 orang.

Delapan masih dirawat di posko korban keracunan, tiga orang di puskesmas setempat, dan satu orang di rumah sakit. Sedangkan sisanya sudah bisa diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan intensif oleh petugas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com