Deden menjelaskan, longsor yang dipicu ledakan pipa panas bumi ini mengakibatkan 8 dari 32 rumah warga tertimbun. Bahkan sampai sekarang masih ada 10 orang warga yang belum ditemukan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan bahwa sepekan sebelumnya sudah terjadi retakan dengan besaran bervariasi. Karena itu, pihaknya memerintahkan warga tidak berada di rumah maupun sekitar perkampungan ini.
“Mereka hanya dizinkan beraktivitas di perkampungan pada siang hari, itu pun jangan terlalu lama. Tapi warga juga enggak menyangka kalau bakal terjadi longsornya pada siang hari," imbuhnya.
Marlan menduga, longsor ini terjadi akibat rembesan air dari mata air yang berada sekitar 1,5 kilometer dari lokasi retakan sepanjang 1 kilometer tersebut. Rembesan air ini mempercepat terjadinya longsor yang menimpa pemukiman serta merusak pipa uap panas bumi yang berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman.
Mengenai warga yang belum ditemukan, Marlan mengaku ada 10 warga yang belum berhasil ditemukan. Korban diduga tertimbun saat berada di rumah, kolam pemancingan, dan satu orang tengah menyambit rumput. Namun, karena pandangan sudah semakin sempit dan turun hujan, pencarian hari ini dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi.
“Berdasarkan prosedur, pencarian harus dihentikan pukul 19.00 WIB, namun karena permintaan warga yang mendengar masih ada teriakan minta tolong, pencarian terus dilakukan hingga mendekati pukul 21.00,” imbuhnya.
Berita sebelumnya, pipa panas bumi milik Star Energy di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan meledak akibat pergerakan tanah. Ledakan tersebut memicu longsoran yang menimbun rumah penduduk.
Akibat dari kejadian ini, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal. Mereka adalah Iran Sobarna (55), Nayla (1), Ma Oja (60), dan Pardi (70). Sedangkan korban yang mengalami luka ringan mencapai empat orang dan kini sudah kembali berkumpul dengan keluarganya. Adapun yang mengalami luka berat sebanyak 4 orang, kini ditangani RSUD Al Ihsan Baleendah.