Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Risma Jadi Penguji Sidang Doktoral di ITS

Kompas.com - 22/04/2015, 08:25 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Ada yang khusus dalam sidang doktor Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk promovendus (sarjana yang menyusun disertasi dan mempertahankannya untuk memperoleh gelar doktor) R Irwan Bagyo Santoso, di ruang sidang pascasarjana kampus setempat, Selasa kemarin.

Hal yang tak biasa itu adalah karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan anggota DPR RI Sigit Susiantomo tampil sebagai penguji dalam sidang doktor itu.

Sidang doktoral kemarin menghadirkan mahasiswa S3 Jurusan Teknik Lingkungan yang memang membuat disertasi yang membahas mengenai penetapan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Bu Risma hadir sebagai penguji dari pihak eksekutif, sedangkan Pak Sigit dari pihak legislatif," kata Irwan yang mengajukan disertasi berjudul "Metode Evaluasi dan Model untuk Penetapan Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Data Seri Waktu Konsentrasi Karbondioksida" itu.

Menurut pria kelahiran Madiun itu, latar belakang pembuatan disertasi ini adalah adanya peningkatan konsentrasi karbondioksida yang terus menerus, terutama di Surabaya. "Oleh karena itu, saya ingin melakukan usaha pengendalian karbondioksida. Salah satu cara yang diajukan adalah penetapan proporsi RTH yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas," ujar dia.

Irwan menilai, proporsi RTH yang berlebihan nantinya juga menyebabkan peningkatan karbondioksida. "Jangan sampai kita menetapkan proporsi RTH atas dasar konvensi seperti yang kita lakukan saat ini," papar dia.

Dalam disertasi ini,  Irwan mengusulkan penggunaan metode Net_CO2-Con. Dengan metode ini, proporsi RTH dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan sehingga keseimbangan karbondioksida tetap terjaga dengan data lebih nyata, terhitung, dan terukur.

"Saya berharap nantinya metode itu bisa segera diterapkan di Surabaya, karena sebenarnya penataan ruang di Surabaya itu jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan Negara Jerman. Akan lebih bagus lagi jika kadar karbondioksidanya bisa dikendalikan supaya lebih sehat," kata dia.

Dalam penilaiannya, Risma ingin disertasi Irwan ini mendapat pengembangan lebih lanjut agar segera diterapkan di masyarakat. "Saya berharap nantinya bisa dilakukan kajian lebih mengenai RTH, tidak hanya dari aspek jumlah karbondioksidanya," ujar Risma yang alumni Jurusan Arsitektur ITS Surabaya itu.

Sementara itu, Sigit menginginkan agar Irwan bisa melakukan penelitian mengenai pembangunan kota secara vertikal. "Karena untuk mengembangkan RTH Surabaya, maka pembangunan secara vertikal juga harus diterapkan dengan baik," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com