Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heli TNI AD Jatuh Saat Latihan Matikan Mesin di Udara

Kompas.com - 21/04/2015, 13:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Helikopter Bell milik TNI AD yang mengalami kecelakaan di landasan pacu Bandara Ahmad Yani, Semarang, Selasa (21/4/2015), adalah pesawat latihan. Pesawat itu digunakan untuk latihan bagi para siswa di Pusat Pendidikan Penerbangan TNI AD.

"Itu pesawat latihan. Ada kegiatan rutin dari siswa Penerbad. Setiap siswa penerbang dibekali dengan trik mesin dimatikan," kata Komandan Pangakalan Udara Utama TNI AD Kolonel CPN Harrison Sitorus di Semarang, Selasa.

Latihan dengan mematikan mesin, lanjutnya, merupakan latihan yang harus dilewati. Latihan tersebut diakui merupakan pembekalan lanjutan dari upaya yang dilakukan untuk mendidik siswa penerbang.

Namun, pagi tadi, saat mesin dimatikan dan heli mulai turun, kecelakaan terjadi. Heli turun melenceng dari jalur yang semestinya ditentukan. "Pas mesin mati, heli berada di atas ketinggian 300 meter. Itu latihan rutin emergency. Tadi meleset 10 meter dari sasaran," kata dia.

Meski terjatuh, tidak ada kerusakan berarti dari heli tersebut. TNI mengklaim, heli hanya mengalami kerusakan ringan, sementara penerbang juga selamat. "Pesawat sudah ditarik dan dicek bagaimana kondisinya. Hanya ada kerusakan kecil," papar dia.

Sebelumnya diberitakan, helikopter tersebut mengalami insiden kecelakaan di landasan pada pukul 08.20 WIB. (Baca: Heli TNI AD Jatuh, Penerbangan di Bandara Ahmad Yani Terganggu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com