"Ukuran keberhasilan wali kota tidak hanya dinilai dari keberhasilan membangun taman," kata Ketua DPC PKB Kota Surabaya Syamsul Arifin saat dialog Pilwali Surabaya, Minggu (12/4/2015).
Bagi Syamsul, justru pembangunan Kota Surabaya saat dipimpin Risma kurang berhasil. "Indikasinya, serapan anggaran infrastruktur hanya 52 persen. Apakah ini indikator keberhasilan pemimpin Surabaya?" ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surabaya BF Sutadi. Dia mengatakan, warga Surabaya harus lebih jeli melihat pekerjaan wali kota Surabaya.
"Di Surabaya ini, masalahnya masih kompleks dan belum terselesaikan, seperti banjir, pengangguran, dan juga kemacetan lalu lintas," ujarnya.
Di Surabaya ini, kata Sutadi, terdapat 80.000 warga yang masih belum punya pekerjaan. Sementara itu, dari jumlah penduduk sekitar 2,8 juta jiwa, sebanyak 300.000 warga Surabaya masih berada di bawah garis kemiskinan. Padahal, menurut dia, produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Pahlawan ini mencapai Rp 400 triliun, atau sekitar 60 persen dari total PDRB Jawa Timur.
Seperti diberitakan, di arena kongres PDI-P di Bali kemarin, sejumlah petinggi DPP PDI-P sudah memastikan akan kembali mengusung Risma dalam Pilwali Surabaya tahun ini. Risma akan tetap maju bersama wakilnya saat ini, Wisnu Sakti Buana, yang juga Ketua DPC PDI-P Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.