Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Batu Cincin Dirampok Penyelinap di Rombongan Supporter Bola

Kompas.com - 12/04/2015, 11:20 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Fatmawati (40), perempuan penjual batu cincin di Jl AP Pettarani dirampok sekelompok orang yang menyelinap di dalam rombongan supporter tim sepakbola.

Perampokan ini terjadi usai pertandingan sepakbola antara PSM Makassar melawan Sriwijaya FC berakhir imbang dengan skor 3-3, di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (11/4/2015) sekitar pukul 19.00 Wita. Tiba-tiba, di antara rombongan itu, sekelompok orang menjarah dagangan batu permata beserta cincin pengikatnya.

Selain Fatmawati, kakek Sannera (55), juga menjadi korban. Bensin eceran di dalam botol yang dipajang di  pinggir jalan dijarah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, orang itu berada di kelompok supporter PSM yang berseragam merah. Mereka berjalan dari Jl Landak menuju ke Jl AP Pettarani.

Sesampainya dipertigaan Jl AP Pettarani-Jl Bakti, sekelompok orang dari rombongan konvoi itu melakukan penyerangan dengan menggunakan panah. Warga pun melakukan perlawanan.

Kelompok itu terdesak mundur dan keluar dari Jl Bakti. Mereka melanjutkan berjalan ke pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Gotong Royong. Di sini, mereka langsung memecahkan kaca lemari jualan lalu menjarah batu permata cincin milik Fatmawati. Mereka juga menjarah bensin botolan yang dijual kakek Sannera.

Kepala Polsekta Panakukang, Komisaris Polisi (Kompol) Tri Hambodo yang dikonfirmasi mengatakan, pelaku penyerangan dan perampokan ikut dalam rombongan supporter PSM yang melakukan konvoi. Hal itu diketahui, karena ada beberapa orang dikenali berdomisili di Jl Bara-Baraya.

"Bukan supporter PSM itu. Dia cuma ikut dalam rombongan supporter PSM di belakang dan melakukan perampokan. Ada beberapa di antaranya musuh warga Jl Bakti dan Jl Gotong Royong yakni pemuda Jl Barabaraya yang dikenal," jelasnya.

Tri menambahkan, dari kejadian itu, polisi menyita dua anak panah milik pelaku. "Kami sementara ini menunggu korban perampokan. Katanya dia mau datang melapor," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com