Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumba-lumba Hidung Botol Terdampar di Parangtritis

Kompas.com - 09/04/2015, 12:23 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seekor Lumba-lumba hidung botol terdampar di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (8/4/2015) kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB. Salah satu satwa dilindungi itu, terdampar dalam kondisi di tubuh terluka.

"Ya kemarin sore. Awalnya sempat didorong ke laut, namun kembali lagi," ucap petugas SAR Pantai Parangtritis Ali Susanto, Kamis (9/4/2015).

Ali menuturkan, setelah sekitar dua jam terdampar, Lumba-lumba tersebut akhirnya mati. "Ada dua luka di tubuhnya, luka itu seperti bekas gigitan. Seperti gigitan ikan hiu," kata Ali mengira-ngira.

Sementara itu, Warseno, Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Bantul mengatakan, Lumba-lumba itu langsung dikubur. "Jika tidak nanti takutnya malah jadi bibit penyakit," kata dia.

Warseno juga menduga, lumba-lumba itu mendapat luka karena dimangsa ikan yang lebih besar. Kecil kemungkinan satwa itu tewas karena diburu manusia. Selama ini, lumba-lumba dikenal sebagai sahabat bagi para nelayan.

"Lumba-lumba ini kan dilindungi dan sahabat nelayan jadi tidak mungkin diburu atau dibunuh nelayan," kata dia.

Persitiwa terdamparnya lumba-lumba di Pantai Parangtritis ini merupakan kali kedua. Beberapa waktu lalu juga ada seekor lumba-lumba yang terdampar dengan kondisi mati. "Jenisnya sama, kondisinya juga sudah mati," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com